SOLO (Soloaja.co) - Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKI UMS) menggelar Internasional Conference Community Empowerment and Engagement (ICCEE), Rabu 14 Desember 2022.

ICCEE merupakan kegiatan rutin, setahun sekali, kali ini menghadirkan 4 pembicara inti, yakni Dr Kevin Naidoo dari University of Zululand, Afrika Selatan, kemudian Prof Kenichi Matsumoto dari NARA Institute of Science and Technology), Dr Dian Purworini,dan Dr Endah Sudarmilah, dosen FKI UMS.

• Komitmen Kuat PB ESI, Esports Indonesia Diperhitungkan Dalam Klasemen Atas Dunia
• Istri Gibran Bocorkan, Suaminya Koleksi Kaos dengan Gambar Nyeleneh

“Kegiatan ICCEE 2022 terbagi menjadi 2 sesi, masing-masing diikuti sekitar 800 peserta dari dalam dan luar negeri. Sesi pertama yakni pemaparan materi dari 4 pembicara utama. Kemudian dilanjutkan sesi ke dua yaitu pararel session, yang terbagi menjadi 8 ruang virtual.” kata Ketua Panitia, Dedi Gunawan, Ph.D.

Pada masing-masing ruang virtual tersebut, terdapat 4 Hinga 5 presenter dari mahasiswa dalam negeri maupun luar negeri. Para presenter tersebut saling memaparkan hasil penelitiannya di hadapan peneliti lainnya.

• Ceramah Kebangsaan di Pekalongan, Danjen Kopassus Bersama Habib Lutfi Ajak Jaga Keutuhan NKRI
• Dukung Program Transisi Energi Pertamina, PGN Optimalisasi Gas Bumi untuk Transportasi Darat dan Kapal Nelayan Tradisional

Ketua Program Studi (Progdi) Informatika, FKI UMS tersebut menambahkan, sebanyak 40 peneliti, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, memaparkan hasil penelitiannya.

"Tidak hanya mahasiswa dari Indonesia, tapi ada juga dari Taiwan dan Malaysia," tambahnya.

Ia berharap, kegiatan semacam ini akan menambah wawasan keilmuan bagi para mahasiswa di lingkungan kampus.

• Ditanya Pengen Punya Anak Berapa, Ini Jawaban Kaesang
• Cerita Ketum PSI Giring Ganesha dan Istrinya Salah Kostum Saat Hadiri Pernikahan Kaesang Pura Mangkunegaran

Senada dengan hal itu, Dekan FKI UMS, Nurgiyatna, Ph.D., berharap nantinya para peneliti bisa saling berkolaborasi. "Antar masing-masing peneliti bisa memberikan masukan, kemudian bersama-sama mengembangkan ilmu di bidang komunikasi dan informatika," ungkapnya.

Nurgiyatna juga berharap, Konferensi Internasional tahun depan bisa diikuti lebih banyak peneliti dari mahasiswa.

"Meski saat ini mayoritas diikuti oleh mahasiswa dari Indonesia, tapi kami berharap, tahun depan peneliti dari luar negeri bisa lebih banyak lagi," pungkasnya