Komnas HAM Sebut Masalah CCTV Stadion Kanjuruhan Hanya Soal Teknis

Kusumawati - Jumat, 21 Oktober 2022 17:30 WIB
Komnas HAM M.Choirul Anam (Istimewa )

JAKARTA (Soloaja.co) - Tragedi Stadion Kanjuruhan masih terus diselidiki. Salah satunya tentang kamera CCTV yang dilinai mencurigakan. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut CCTV kamera 16 Stadion Kanjuruhan Malang yang mengarah ke tempat parkir, hanya soal teknis.

Setelah penyelidikan di lokasi, Komisioner Penyelidikan atau Pemantauan Komnas HAM Choirul Anam, mengatakan kendala teknis tersebut terjadi lantaran ada pergantian kamera oleh teknisi pada Jumat, 30 September 2022 atau sehari sebelum laga Arema FC vs Persebaya.

“Ada blank rekamannya,” ujar Anam melalui keterangan video yang diunggah di YouTube Humas Komnas HAM RI, Kamis, 20 Oktober 2022.

Anam menambahkan, pergantian kamera tersebut menyebabkan rekaman CCTV menjadi tidak sempurna. Pasalnya, pengaturan kamera CCTV belum selesai hingga hari pertandingan Arema FC vs Persebaya tiba.

Anam mengatakan hal tersebut terjadi lantaran CCTV masih dalam proses sinkronisasi IP, dan sebagainya.

Anam pun memastikan masalah CCTV Stadion Kanjuruhan tidak disebabkan faktor lain—termasuk soal dugaan penghapusan rekaman berdurasi tiga jam.“Itu yang menjadi persoalan. Bukan problem lain,” kata Anam.

“Kami ditunjukkan jejak digital, perubahan IP address, dan sebagainya, oleh tim teknisi Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga),” ungkapnya.

Lebih lanjut, Anam menyampaikan, CCTV yang berada di lobi utama Stadion Kanjuruhan masih utuh. Sedangkan soal DVR, dia menyebut pengambilan DVR telah melalui proses komunikasi antara pihak kepolisian dengan Dispora. Penyerahan DVR itu pun, kata Anam, disertai dengan penandatangan serah terima pada Minggu, 2 Oktober 2022.

“Terkait dugaan pergantian, enggak ada. Yang ada Dispora bertanya apakah bisa diganti setelah diambil karena masih butuh merekam di beberapa titik agar aman?” kata Anam.

Kendati demikian, hingga kini pertanyaan itu belum berhasil terjawab. Dispora pun belum berani mengganti DVR. Sementara itu, kata Anam,

“DVR tersebut saat ini disita polisi, untuk diperiksa di laboratorium forensik.” Pungkasnya.

Editor: Redaksi
Bagikan

RELATED NEWS