Kidung Ruwat Rawat Dewi Sri Tandai Kemandirian Desa Bakalan

Kusumawati - Kamis, 25 November 2021 15:24 WIB
Aksi sanggar seni Sekar jagad Polokarto

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Kidung Ruwat Rawat Dewi Sri, menandai kebangkitan kembali event budaya di Desa Bakalan Polokarto Sukoharjo.

Sajian Sanggar Seni Sekar Jagad yang dipimpin Joko Ngadimin, eksis dalam seni rakyat dan Sanggar Seni Parikesit yang dipimpin Ki Dalang Sabar Sabdo, sukses digelar pada 24 November 2021 pukul 20.00 WIB – 23.00 WIB secara offline terbatas dan virtual di akun YouTube CALLISTA TV.

Sajian budaya masih menjadi magnet kearifan lokal yang dibanggakan warga Bakalan. Nampak warga saling guyub mengikuti even budaya ini, baik pelaku seni maupun masyarakat yang mendukung penuh, termasuk pihak pemerintah desa Bakalan.

"Memiliki banyak seniman menjadi modal bagi desa Bakalan untuk mandiri dan maju dengan kearifan lokal yang dimiliki. Untuk itu secara rutin digelar even budaya." ungkap Kepala desa Bakalan Murdiyanto, (24/11/2021).

Pemdes didukung Pemuda desa Bakalan akan terus melestarikan tradisi seni dan budaya Ruwatan, sekaligus mempromosikan asset Desa Bakalan bidang seni Budaya.

Sekaligus saat ini Desa Bakalan, melalui BUMDes telah membangun Kolam Renang yang dinamai BAKLIBAY. Rencananya bukan hanya kolam renang itu saja, dilokasi tanah kas desa seluas +- 3.500 M2 tersebut, juga akan dibangun taman desa, pusat jajan (Food Court Desa).

"Kawasan Baklibay nanti akan dibangun limasan (rumah tempo dulu) yang fungsinya untuk kepentingan masyarakat Bakalan, dan saat ini ini sudah ada pasar desa sebagai penggerak ekonomi kerakyatan Desa Bakalan." Kata Yoyok Eko Tokoh Pemuda desa Bakalan Polokarto.

"Sebagai masyarakat Desa Bakalan, kami sangat mendukung progress dari BUMDES tersebut. Dengan adanya kolam renang BAKLIBAY, serta pendukung lainnya di lokasi tanah kas tersebut, dapat menggerakkan roda perekonomian, kedepan dengan adanya kedua sanggar tersebut bisa jadi Bakalan sebagai Tempat WISATA DESA, karena kearifan lokal yang masih terjaga dan terawat baik, untuk mewujudkan Desa Bakalan menuju desa mandiri berbasis kearifan lokal." tegas Yoyok.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS