Kembangkan Welness Tourism, Mahasiswa D3 UPW UNS Lakukan Penelitian dan Pengabdian di Kampung Wisata Baluwarti

Kusumawati - Minggu, 20 Juni 2021 18:41 WIB
Peserta walking tour royal walness tourism di Kampung wisata Baluwarti Solo undefined

SOLO (Soloaja.co) - Prodi D3 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) UNS, Sekolah Vokasi UNS dan Soerakarta Walking Tour, berkolaborasi memgembangkan Kampung Wisata Baluwarti, Solo.

Selama 4 bulan terakhir, mulai bulan Maret 2021, Mahasiswa dan dosen D3 UPW UNS melakukan penelitian dan pengembangan welness tourism.

“Kami awali riset, mengidentifikasi potensi, merancang konsep dan simulasi. Dimasa pandemi ini yang paling pas mengembangkan welness tourism atau wisata kesehatan, kebugaran jasmani dan rohani,” kata Septian, mahasiswa D3 UPw UNS yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat UNS, Minggu 20 Juni 2021.

Untuk membangkitkan dunia pariwisata berbagai inovasi terus dilakukan oleh pegiat wisata di kota Solo. Salah satunya berkolaborasi antara akademisi dengan pelaku wisata, baik itu pengelola wisata maupun tour travel, menggelar walking tour royal welness tourism.

"Inovasi wisata terus dilakukan, kita fokus pada welness tourism, yakni wisata kebugaran dan wisata budaya. Dimana potensi di Solo sangat besar, ini yang akan kita angkat," kata Nanang Wijayanto, ketua tim pengabdian masyarakat D3 UPW UNS.

Praktek membuat lulur di Kampung wisata Baluwarti Solo

Agenda wisata yang digelar di Kampung Wisata Baluwarti, diantaranya mengedukasi masyarakat, pelaku wisata, dan mahasiswa jurusan pariwisata UNS, untuk memahami potensi Welness Tourism.

"Kali ini kita ajak peserta untuk jalan mengelilingi dan mengetahui kisah setiap detail bangunan Keraton Surakarta. Lalu kita ajak melihat cara pembuatan jamu, lulur dan cara menggunakan kain tradisional," imbuh Nanang, di lokasi Ndalem Projo Pangarsan, Baluwarti, komplek Keraton Surakarta.

Nanang menyebut, inovasi wisata harus mengkolaborasikan lima elemen, yakni warga sekitar, akademisi, pelaku bisnis atau komunitas, pemerintah dan media.

"Saat ini potensi wisata mulai bergeser dari aktivitas wisata bangunan atau alam, menjadi welness tourism. Dengan promosi mengarah pada media sosial. Peluang ini yang harus ditangkap dan dikembangkan." imbuh Nanang.

Ditambahkan Nanang, kota Solo memiliki banyak potensi wisata budaya dan kebugaran (kesehatan) yang belum muncul. Meski masih masa pandemi, diharapkan pelaku wisata tetap semangat.

RELATED NEWS