Jateng-Brunei Jajaki Investasi PLTS dan Green Industry

Kusumawati - Selasa, 30 Desember 2025 18:07 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bertemu kerabat Raja Brunei Darussalam (Humas Jateng)

JAKARTA (Soloaja.co) – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, bertemu dengan kerabat Kasultanan Brunei Darussalam di Jakarta, Senin malam (29/12/2025), untuk menawarkan berbagai peluang investasi strategis di provinsi yang dipimpinnya. Pertemuan ini merupakan langkah aktif Pemprov Jawa Tengah dalam memperluas kerja sama internasional dan menarik modal asing guna mendukung pembangunan daerah.

Pertemuan penting ini dihadiri oleh Pangiran Muda Abdul Qawi ibni Mohamed Bolkiah dan Tengku Amalin Aishah Putri binti Sultan Ismail Petra. Dalam kesempatan itu, Gubernur Luthfi memaparkan secara detail potensi investasi di sektor-sektor unggulan, mulai dari energi terbarukan, pengembangan kawasan industri, hingga pertanian modern.

Fokus pada Green Energy dan Green Industry

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, usai mendampingi Gubernur, mengatakan pertemuan ini bertujuan mempererat hubungan sekaligus menjajaki peluang kerja sama konkret.

Di sektor energi, Jawa Tengah menawarkan pengembangan energi hijau (green energy). Ini mencakup tindak lanjut MoU terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan teknologi Solar Photovoltaic (PV), yang melibatkan PT Jateng Petro Energi (JPEN).

Selain itu, Ahmad Luthfi juga menawarkan pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang dengan konsep industri hijau (green industry).

“Arahan Gubernur jelas, kawasan industri di Jawa Tengah harus mengarah ke green industry. KIW menjadi salah satu fokus pengembangan,” kata Sujarwanto, menegaskan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Menguatkan Pangan Nasional

Di sektor pertanian, peluang investasi dibuka untuk pengembangan Pasar Agro Digital Modern Soropadan serta penguatan posisi Jawa Tengah sebagai pusat benih nasional. Program ini sejalan dengan fokus pembangunan daerah 2026, yakni mewujudkan swasembada pangan dan memperkuat peran Jawa Tengah sebagai penopang pangan nasional.

Sujarwanto menjelaskan, keterbatasan anggaran daerah mendorong Pemprov untuk proaktif membuka peluang kemitraan dengan investor asing melalui skema kerja sama finansial.
“Kami menawarkan skema kerja sama agar mereka bisa menjadi mitra finansial dalam pengembangan sektor-sektor strategis tersebut,” ujarnya.

Kerabat Sultan Brunei Tertarik Kunjungi Jawa Tengah

Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa peran kepala daerah harus berfungsi sebagai penggerak ekonomi yang mampu memasarkan potensi wilayah.

“Saya memposisikan diri sebagai manajer marketing yang menawarkan seluruh potensi Jawa Tengah. Investasi menjadi sumber penting pembangunan selain pendapatan asli daerah,” kata Ahmad Luthfi.

Sujarwanto menambahkan, kerabat Sultan Brunei telah menerima paparan dari OPD dan BUMD Jawa Tengah dan menunjukkan ketertarikan. Mereka berencana melakukan kunjungan lapangan ke Jawa Tengah dalam waktu dekat untuk melihat langsung potensi investasi dan pariwisata.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap penjajakan ini dapat berlanjut ke tahap kerja sama konkret yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan berkelanjutan di Jawa Tengah.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS