Jasa Marga Raih Laba Bersih Rp855 Miliar, Melambung 709 Persen
Gerbang Tol Meruya Utara 3. Foto: Jasa Marga
undefinedJAKARTA (Soloaja.co) - Kinerja keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengalami peningkatan pesat pada semester I-2021. Emiten pelat merah ini berhasil memompa laba bersih 709.25% dari Rp105,73 miliar pada akhir semester I-2020 menjadi Rp855,63 miliar pada semester I-2021.
Padahal, pendapatan JSMR selama paruh pertama tahun ini mengalami pertumbuhan yang tidak terlalu signifikan. Total pendapatan JSMR hanya merangkak naik tipis dari Rp6,77 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp6,88 triliun pada semester I-2021.
Lebih rinci, seperti dilansir dari TrenAsia.com media jejaring Soloaja.co, pendapatan perseroan dari ruas tol tercatat naik 36% year on year (yoy) dari Rp3,91 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp5,23 triliun pada semester I-2021.
Jalan tol Jakarta-Cikampek menjadi entitas utama pendapatan perseroan dengan sumbangan pendapatan mencapai Rp661,37 miliar atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp589,65 miliar.
Kompak, 12 ruas tol lain yang dikelola langsung Jasa Marga juga mengalami kenaikan pendapatan sehingga makin menambah pemasukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sebesar Rp3,90 triliun. Sementara itu, kontribusi pendapatan dari ruas tol yang dikelola oleh entitas anak mencapai Rp1,33 triliun atau naik hampir dua kali lipat dibanding semester I-2020 sebesar Rp741,09 miliar.
Sementara itu pendapatan usaha lainnya justru tergelincir menjadi Rp410,26 miliar dari sebelumnya Rp433,29 miliar pada semester I-2020. Pendapatan konstruksi perseroan pun masih belum bangkit karena mengalami penurunan 47,20% dari Rp2,43 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp1,2 triliun pada semester I-2021.
Penurunan Beban
Meski begitu, kinerja perseroan terselamatkan akibat adanya penurunan pada beban konstruksi dari Rp2,4 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp1,22 triliun pada semester I-2021. Adapun peningkatan kinerja dari ruas tol membuat nilai beban tersebut naik dari Rp1,8 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp2,56 triliun pada semester I-2021.
Dengan peningkatan laba yang meningkat tajam, nilai saham perseroan juga terbang. Laba per saham JSMR tumbuh dari Rp14,57 per akhir Juni 2020 menjadi Rp117,89 per akhir Juni 2021.
Kinerja keuangan JSMR pada paruh pertama tahun ini semakin stabil usai nilai liabilitas mengalami penurunan. Total liabilitas jangka pendek, yang meliputi utang usaha, utang kontraktor, utang pajak, hingga utang bank secara kumulatif susut menjadi Rp12,71 triliun dari sebelumnya Rp14,98 triliun.
Sementara itu, liabilitas jangka panjang JSMR hanya naik tipis menjadi Rp64,99 triliun dari sebelumnya Rp64,38 triliun pada semester I-2020. Kendati demikian, total liabilitas JSMR tetap berkurang dari Rp79,31 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp77,72 triliun pada semester I-2021.
Ekuitas JSMR hingga akhir Juni 2021 ini parkir di level Rp103,04 triliun. Angka ini turun tipis dibandingkan semester I-2020 yang sebesar Rp104,08 triliun.