ISI Surakarta Luncurkan Komik Madani "KAMPUNG SUKARAYA" dan Pementasan Opera TAPAK SANTRI

Kusumawati - Selasa, 09 November 2021 10:35 WIB
Opera Tapak Santri ISI Surakarta dan Kemenag RI

SOLO (Soloaja.co) - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bersama Kementerian Agama Republik Indonesia meluncurkan Komik Madani Kampung Sukaraya dan Pementasan Opera bertajuk Tapak Santri di Teater Besar ISI Surakarta, Senin 8 November 2021.

"Sinergi agama dan seni dalam upaya penciptaan karya-karya inovasi yang mengusung pesan kemanusiaan, moderasi, dan perdamaian. Seni dipandang mampu menjadi medium yang dapat menyentuh, memengaruhi, dan melembutkan hati manusia. Seni mampu mengasah kepekaan batin sehingga tergerak kesadaran untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan melindungi harkat dan martabat sesama." Ungkap Rektor ISI Surakarta Dr I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum.

Rektor ISI Surakarta berkeyakinan bahwa seni tidak lagi berkutat dengan perbincangan tentang seni itu sendiri. Seni terbuka terhadap kolaborasi penelitian dan penciptaan lintas disiplin, untuk mewujudkan seni yang bermakna bagi setiap umat manusia.

Sementara Prof. Dr. H Achmad Gunaryo, M.Soc. Sc. Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian Agama memiliki kepentingan mendalam untuk menciptakan masyarakat yang saleh, masyarakat yang moderat, masyarakat yang unggul dalam kehidupan bersama.

"Disatu sisi memang Indonesia ini adalah sebuah negara yang menjunjung tinggi pembangunan bidang agama dan keberagamaan tetapi disatu sisi yang lain Indonesia ini sudah mengadopsi demokrasi, bagaimana mengkombinasikan keduanya ini. Karena itulah kami dibadan litbang mencoba untuk menginisiasi hal-hal yang mulai dari yang terkecil yang kemungkinan menjadi hal yang complicated. Saatnya kita melihat hasil-hasil penelitian kita tulis dalam bahasa yang ramah bahasa yang sederhana dan bisa menyasar kepada semua lingkungan itu, untuk itulah maka lahirlah satu diantaranya komik ini." Kata Prof. Dr. H Achmad Gunaryo.

Komik Madani berjudul "Kampung Sukaraya" bercerita tentang persahabatan tiga remaja, yang mempunyai latar belakang budaya keluarga yang berbeda, yaitu Mupid, Rangga, dan Jabir.

Tema komik Kampung Sukaraya berpijak dari sikap dasar moderasi beragama. Pertama, sikap beragama yang menjunjung tinggi nilai luhur dan harkat kemanusiaan; kedua, sikap beragama yang menjaga ketertiban umum dan kemaslahatan bersama; dan ketiga, sikap beragama yang taat terhadap hukum dan peraturan perundangan lainnya. Ketiga sikap dasar beragama tersebut jika setiap warga negara dapat menjaga dengan baik maka kehidupan yang damai, rukun, toleran, dan harmonis dapat terwujud.

Pada akhirnya bahwa sikap moderasi beragama ini sama halnya dengan merawat kebhinekaan Indonesia, kebhinekaan adalah pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga merawat kebhinekaan adalah sama halnya dengan menjaga Indonesia.

Sementara karya seni pertunjukan Tapak Santri dibuat dalam bentuk pengkisahan secara kronologis (naratif), dengan bahan garap yang digunakan berangkat dari historisme nyata perjalanan peran para santri Indonesia terutama dalam bagian kisah Ulama Jawi, H.O.S Tjokroaminoto, Sumpah Pemuda, Piagam Djakarta, dan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. Pada akhirnya Tapak Santri pun berpegang pada garap esensi nilai dan spirit perjuangan santri.

Adapun sasaran garap nilai dan spirit yang mencoba ditawarkan kepada penonton adalah tentang santri-santri Indonesia yang cerdas, intelek, bijaksana, taat pada perintah agama, mencintai ulama dan umaroh, serta penggambaran - penggambaran kontribusi positif mereka ketika memanfaatkan ideologi keislaman untuk membantu melepaskan umat dari belenggu ketertindasan.

Selain itu karya seni pertunjukan ini juga berusaha memunculkan nilai-nilai nasionalisme yang tinggi dari para santri dengan kesadaran diri dan implementasi sikap hidupnya di tengah fakta-fakta keberagaman yang ada di Indonesia.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS