Ini Sosok KGPAA Mangkunegara IX, Mahir Mencipta Tari dan Menjadikan Pura Mangkunegaran Sebagai Pusat Budaya Jawa

Kusumawati - Jumat, 13 Agustus 2021 19:16 WIB
KGPAA Mangkunegara IX dengan permaisuri GKP MangkunegaraIX

SOLO (Soloaja.co) - Bukan sekedar Penguasa Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkoenagoro IX atau lebih dikenal dengan Mangkoenagoro IX, juga seorang seniman yang selalu menjaga semi dan budaya.

Bahkan ditangannya, juga menampilkan Pura Mangkunegaran sebagai pusat budaya Jawa, kepada para pengunjung pura selalu disuguhkan kesenian Mangkunegaran; seperti tari, wayang kulit, dan fragmen.

Lalu siapa dan bagaimana kiprah beliau dalam mewujudkan Pura Mangkunegaran sebagai pusat budaya Jawa ? Mari mengenal lebih dalam sosok KGPAA MN IX, yang disadur dari berbagai sumber.

KGPAA MN IX dilahirkan di Surakarta pada tanggal 18 Agustus 1951. Beliau adalah putra laki-laki kedua dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau Gusti Kanjeng Putri Mangkoenagoro VIII. Pada masa remaja, Mangkoenagoro IX bernama Gusti Pangeran Haryo Sudjiwo Kusumo.

Mangkoenagoro IX menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Kota Surakarta. Minat terhadap kesenian terutama seni tari, beliau tunjukkan dengan kemahiran memerankan Bambangan yaitu seorang ksatria lemah lembut dan halus. Peran Bambangan membutuhkan karakter yang kuat dan latihan yang keras untuk mencapai tingkat seorang penari yang layak tampil.

Setelah tanggal 2 Agustus tahun 1987 Mangkoenagoro VIII wafat, kurang lebih satu tahun Pura Mangkunegaran tidak memiliki penguasa, bertepatan tanggal 4 Jumadilakhir 1920 atau 24 Januari 1988, GPH Sudjiwo Kusumo dinobatkan menjadi penguasa Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX.

Penobatan GPH Sudjiwo Kusumo menjadi KGPAA Mangkoenagoro IX merupakan peristiwa besar yakni seorang putra mahkota memimpin kerajaan. Pada saat penobatannya dipenuhi suasana sakral, digelar Tari Bedhaya Anglir Mendhung dan Tari Palguna Palgunadi.

Mangkoenagoro IX merupakan raja masa kini atau raja modern yang peduli akan perkembangan kesenian. Itu beliau tunjukkan dengan menempatkan kesenian khususnya seni tari yang mengikuti perkembangan zaman.

Pada masa pemerintahan Mangkoenagoro IX, kehidupan tari gaya Mangkunegaran semakin berkembang. Karya-karya yang dihasilkannya pada masa Mangkoenagoro IX diantaranya: Tari Bedhaya Suryosumirat (1990), Tari Kontemporer Panji Sepuh (1993), Tari Harjuna Sasrabahu, Tari Puspita Ratna (1998), Tari Kontemporer Negeri Sembako (1998), Tari Kontemporer Krisis (1999), Drama tari Mintaraga, Drama tari Dewa Ruci, dan lain sebagainya.

Sampeyan nDalem Ingkang Jumeneng (SIJ) KGPAA Mangkunegara IX sudah mangkat pada Jumat 13 Agustus 2021, pukul 02.50 wib di Jakarta.

Mangkunegara IX Sedo meninggalkan seorang permaisuri Gusti Kanjeng Putri (GKP) Mangkunegara IX dan dua putra juga dua putri, yakni GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro, GRA Putri Agung Suniwati, GPH Bhre Cakrahutama Wiras Sudjiwo dan GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo.

Saat ini jenasah masih disemayamkan di Pura Mangkunegaran. Nampak sejumlah tokoh dan masyarakat umbul donga di depan jenasah.

Direncanakan SIJ KGPAA MN IX akan dimakamkan di Astana Girilayu, yakni komplek makam raja raja Mangkunegaran, pada hari Minggu 15 Agustus 2021.

Editor: Kusumawati

RELATED NEWS