SOLO (Soloaja.co) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mempersilahkan para mahasiswa menyampaikan aspirasi di muka umum. Namun harus dilakukan dengan santun tidak anarkis.

"Mahasiswa sebagai agen perubahan dan generasi penerus bangsa menjadi contoh bagi perkembangan Indonesia. Sehingga, cara-cara yang dilakukan haruslah bersifat positif. Ketika ada aksi anarki, saya merasa miris. Padahal, masih banyak ruang untuk menyampaikan aspirasi membela masyarakat melalui cara-cara yang santun,” ucap Kapolda Jateng saat hadir dalam acara Inaugurasi BEM UNS dan Diskusi Kebangsaan di UNS Inn, Selasa 2 April 2024.

• Sandiaga Uno Jelaskan Manfaat Kontribusi Kolaborasi TikTok–Tokopedia untuk Sektor Ekraf
• Ketahui Biaya Tersembunyi Saat Meminjam Uang dari Orang Tua

Dalam acara tersebut Kapolda Jateng didampingi oleh Wakapolda Jateng Brigjend. Pol. Drs. Agus Suryonugroho, Dansat Brimob Polda Jateng Kombes Pol Noor Hudaya, Dir Samapta Polda Jateng Kombes Pol DR. Risto Samodra, Kapolresta Surakarta Kombes.Pol. Iwan Saktiadi, juga Kapolres se Solo Raya.

Kegiatan dengan tema ‘Rekonsiliasi Pemuda dan Mahasiswa Pasca Pesta Demokrasi Pemilu 2024’, Kapolda mengatakan bahwa dalam setiap kegiatan penyampaian pendapat dimuka umum Polri punya tugas menjaga agar acara berjalan lancar aman.

• Tips Jitu Berbelanja di Supermarket Agar Lebih Hemat Saat Lebaran
• Inilah Langkah Pemerintah dalam Menangani Skandal Magang TPPO Jerman

"Disaat ada penyampaian pendapat oleh mahasiswa, tugas kita hanya menjaga. jadi apabila mahasiswa ingin mengemukakan pendapat dimuka umum silahkan mengajukan ijin kepada pihak kepolisian, sehingga disaat mahasiswa dalam menyampaikan pendapatnya dapat berjalan dengan lancar, tidak mengganggu pengguna jalan, tidak merusak fasilitas umum. Jadi kami itu tugasnya menjaga kamtibmas agar tercipta kondisi yang aman dan kondusif," pungkas Kapolda.