IIM Surakarta Gelar MASTAKA 2024, Menggali Potensi Kepemimpinan dan Organisasi Mahasiswa Baru

Kusumawati - Minggu, 01 September 2024 16:37 WIB
IIM Surakarta Gelar MASTAKA 2024 di Sekipan Tawangmangu (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) – Kegiatan Masa Ta'aruf Mahasiswa (MASTAKA) yang digelar Institut Islam Mamba'ul Ulum (IIM) Surakarta mengambil konsep Menggali Potensi Kepemimpinan dan Organisasi Mahasiswa Baru, dilaksanakan di Sekipan Tawangmangu pada 30-31 Agustus 2024.

Dengan konsep unik menginap di alam terbuka, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 250 mahasiswa baru dan perwakilan setiap pengurus Ormawa IIM Surakarta.

MASTAKA tahun ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan, tetapi juga menjadi wadah penting untuk memperkuat ikatan kebersamaan dan menanamkan nilai-nilai kepemimpinan. Salah satu momen yang paling berkesan adalah acara malam keakraban (makrab) yang diisi dengan berbagai kegiatan interaktif dan motivasi.

“Ini adalah kesempatan spesial bagi mahasiswa baru untuk saling mengenal lebih lama dan mendalam juga mengenalkan organisasi kampus, ini menandai betapa pentingnya kebersamaan dalam membangun komunitas kampus yang kuat.” Ungkap Wakil Rektor III, Mukhlis Fathurrohman, M.S.I.

Ketua Senat, Syamsuddin, juga memberikan pandangannya tentang pentingnya berorganisasi. "Organisasi itu sangat penting. Mahasiswa yang hanya berkuliah di kelas berbeda hasilnya dengan mahasiswa yang aktif berorganisasi. Pengalaman organisasi akan memberikan nilai tambah yang signifikan dalam perjalanan akademik dan karier mereka," tutur beliau.

Lebih lanjut, Rektor Terpilih, Edy Muslimin, M.S.I, menambahkan bahwa organisasi adalah sarana pembelajaran karakter dan kepemimpinan. "Dengan organisasi, kita dididik untuk berkarakter dan berjiwa pemimpin yang lebih baik. Contohnya adalah Rozin Afianto, Presiden Mahasiswa IIM, yang telah menjadi Koordinator Pusat BEM Solo Raya," jelas beliau.

Rozin Afianto selaku Korpus BEM SR dan Prema sebelumnya, dalam kesempatan tersebut, memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa baru. "Kampus kita memang terlihat kecil secara fisik, tetapi kitalah yang membesarkan nama kampus kita. Berperanlah untuk Indonesia secara besar-besaran, lebih dari sekadar fisik kampus kita." Ungkapnya.

Rozin Afianto juga menyampaikan 4 poin yang harus digarisbawahi Yang pertama terkait esensi dari Mahasiswa yaitu komitmen dan konsistensi adalah kunci sebagai kita menjalani status sebagai mahasiswa entah untuk belajar atau mencari pengalaman.

Yang kedua esensi dari organisasi yaitu Tanpa organisasi semua akan teracak-acak atau tidak tersusun maka dalam organisasi ini kita belajar menejemen, dengan menejemen kita banyak belajar mengenai struktural, administrasi dan segala macamnya bahkan relasi, dan kebiasaan kita dalam memimpin.

Yang ketiga terkait IIM Surakarta, IIM Surakarta memang secara fisik itu kecil, tapi perlu kita nyatakan bahwasanya kita tidak kecil dengan fisik daripada kampus kita, justru kita besar dengan apa yang ingin kita besarkan. Jika orang lain bangga dengan kampusnya, justru kita harus membuat kampus kita bangga dengan kita atas perjuangan yang sudah kita perjuangkan.

Dan yang keempat terkait masyarakat, inti dari kita berkuliah disini adalah besok ketika kita sudah terjun di masyarakat. Maka status mahasiswa ketika kita belajar di kampus tertentu tetapi status kita sebagai masyarakat sudah kita dapat dari kita lahir hingga kita meninggal dunia.

"Maka kita belajar sini istilahnya kita menumpang untuk belajar dan menjalin pengalaman untuk kita abdikan nanti dan kita implementasikan kepada masyarakat dan tentunya menyangkut dari tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Setiap peran dan pergerakan kita adalah bentuk pengabdian dari kita untuk semua." Tegasnya.

Untuk mendukung konsep Mastaka, mastaka kali ini juga menghadirkan Prema BEM UNS, Agung selaku koordinator Media BEM SI dan kordinator isu BEM SR untuk memberikan beberapa materi kepada mahasiswa baru.

“Perjuangan tidak menutup kemungkinan karena background atau asal daerah, perjuangan tidak mengenal siapapun, dimanapun dan kapanpun maka perjuangan itu akan terus kita lestarikan dan upayakan, dan pentingnya organisasi adalah relasi dan juga jalinan sehingga kita bisa terus menjalin silaturahmi.” Kata Agung.

MASTAKA 2024 di Sekipan Tawangmangu tidak hanya menjadi awal perjalanan akademik bagi mahasiswa baru, tetapi juga langkah penting dalam membentuk karakter, kebersamaan, dan jiwa kepemimpinan mereka.

Ormawa KM-IIM Surakarta berharap kegiatan ini dapat terus menjadi tradisi yang mempererat tali persaudaraan dan membangun generasi pemimpin masa depan yang tangguh dan berdaya saing tinggi.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS