HUT ke-53 Women's Internasional Club' Solo Eksis Sharing and Caring
SOLO (Soloaja.co) - Women’s International Club (WIC) Solo, menggelar HUT ke -53. Lebih istimewa saat juga direngkan dengan peringatan Hari Kartini dan Halal Bihalal, di Hotel Solia Yosodipuro Solo, Selasa 9 Mei 2023.
Ketua WIC Solo Siti Sundari mengatakan, Women’s International Club pada usia 53 tahun semakin matang dan terus berusaha bermanfaat bagi anggota dan masyarakat.
“WIC rutin mengadakan kegiatan sosial. Kami punya kampung binaan di Ketelan, Punggawan. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan, mengenai mengatur sampah,” tutur Siti Sundari.
- Revisi UU TNI Buka Peluang Lebih Besar TNI Duduki Jabatan Sipil
- Sinergis Dengan Tokoh Agama, Kapolres Sukoharjo Silaturahmi MUI dan Muhammadiyah
Siti yang sudah 10 tahun menjadi ketua WIC Solo ini mengaku bangga, mengingat pada tahun 2011 lalu WIC Solo saat menjadi tuan rumah pertemuan nasional berhasil mengundang istri-istri duta besar yang berrugas di Indonesia.
“Waktu itu wali kota nya Pak Joko Widodo. Ketua panitia nya ibu Febri. Dengan menghadirkan para istri duta besar dari berbagai negara itu kita sharing kekayaan budaya Indonesia,” pungkasnya.
Tema acara kali ini adalah sharing dan caring perempuan mandiri dan ibu rumah tangga.
Salah seorang pengurus WIC yang juga motivator kepribadian, Febri Dipokusumo membuka sharing dengan berbagi pengalaman. Pengalaman sebagai ibu rumah tangga dan perempuan yang aktif dalam organisasi sosial.
- Ajak Merger 2 PTS, UMMAD Siap Menuju Universitas Bergengsi di Jawa Timur
- Bupati Sukoharjo Cek Perbaikan Jalan Bekonang-Mojo, Pastikan Perbaikan Jalan Sesuai Jadwal
“Saat ini sorotan pada perempuan sangat banyak. Dengan berorganisasi bisa mengambil ilmu dan energi positifnya,” kata Febri.
Febri mengungkapkan organisasi bisa menjadi wadah investasi kebaikan.
“Luaskan investasi kebaikan, pengabdian. Bukan kita yang akan mengunduh, tapi anak cucu kita,” tuturnya.
Febri mengatakan setiap organisasi mempunyai budaya dan energinya sendiri. Dan hal tersebut tidak perlu membandingkan antar organisasi.
“Setiap organisasi mempunyai corporate culture dan energi yang berbeda-beda. Kita anggotanya menyesuaikan dengan energi organisasi. Tidak perlu membandingkan project organisasi. Meskipun project kecil tapi bermanfaat,” jelasnya.
- UMKM Kota Solo Antusias Ikuti Kelas Pintar Dengan Gadget Bersama Kredit Pintar
- Lantik 12 Dekan dan Wakil Dekan, Rektor Unisri Pesankan 3 Hal Ini
Febri mengungkapkan WIC adalah organisasi pertama yang ia ikuti ketika menapakkan kaki di Solo. Ia melihat anggota WIC dulu adalah istri-istri Duta Besar, dan ekspatriat. Namun semakin lama jumlah anggota juga mengalami penurunan. Saat ini anggota IWC berjumlah 30 orang.
“Ibu-ibu WIC ini moto nya adalah persahabatan, dengan saling memahami perbedaan budaya, karakter. Meskipun anggota semakin berkurang tapi WIC tetap eksis ikut berbagi dengan sesama,” ungkapnya.