Harga STB Melambung Tinggi, Henry Indraguna Sebut Akibat Permainan Mafia
SOLO (Soloaja.co) - Henry Indraguna, Staff Watimpres mengapresiasi penuh digitalisasi dunia televisi, namun di sisi lain ada masalah yang muncul bahwa tidak semua lapisan masyarakat mampu membeli STB untuk menikmati siaran televisi.
“Saya mendapatkan banyak yang mengeluhkan mengenai kesulitas turun ke daerah-daerah, terutama di Jawa Tengah.” ungkap Henry Indraguna.
- Persiapan Akad NIkah Keluarga Jokowi Berangkat dari Gedung Agung Yogyakarta
- Cerita Dibalik Orkes Kampung Latar Jembar Ikut Jadi Penghibur di Resepsi Kaesang-Erina
Belum lagi kata masyarakat, para penjual STB kian berani menaikkan harga barang tersebut. Hal ini jelas menyengsarakan rakyat. Bayangkan di daerah itu harga STB bisa mencapai 500 ribu rupiah per satu setnya. Seharusnya STB ini gratis didapatkan masyarakat, berhubung digitalisasi tevelisi adalah program pemerintah.
"Saya menduga ada banyak "mafia" yang bermain menimbun STB sehingga terjadi kelangkaan di pasaran dan membuat harganya terus merangkak naik. Masyarakat di daerah itu tidak bisa menonton televisi karena tidak memiliki daya beli." imbuhnya.
- Jokowi Antarkan Kaesang Nyantri Saat Upacara Malam Midodareni, Ini 4 Pesan Untuk Kaesang
- Kembangkan Kawasan Prestisius di Jaktim Premium Clubhouse, Bukit Podomoro Jakarta Kini Dilengkapi Fasilitas Hunian Unggul dan Eksklusif
Henry dorong pada pemerintah baik tingkat pusat hingga daerah untuk membuat program pengadaan STB GRATIS bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. STB yang diberikan juga harus yang berkualitas baik, karena akses komunikasi dan informasi adalah salah satu hak dasar masyarakat di negara demokrasi.