Haleon Indonesia Luncurkan Panadol Koper Cekatan dan Kader PANDAI Bersama LKP Suluh Kasih Bangsa

Kusumawati - Kamis, 25 Juli 2024 15:56 WIB
Haleon Indonesia Luncurkan Panadol Koper Cekatan dan Kader PANDAI Bersama LKP Suluh Kasih Bangsa (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) - Melanjutkan Panadol Telepon Cekatan yang diluncurkan pada tahun 2023, Haleon, pemimpin global dalam kesehatan konsumen dan produsen Panadol meluncurkan Panadol Koper Cekatan menghadirkan fitur video call, sensor detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar oksigen dalam koper jinjing portabel.

Juga Program Kader PANDAI hasil kolaborasi Panadol dengan LKP Suluh Kasih Bangsa akan melatih 200 kader anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), untuk mengedukasi masyarakat yang lebih luas tentang perawatan diri (self-care) dan manajemen nyeri (pain management).

Kota Solo salah satu kota yang ditunjuk untuk meluncurkan dua inisiatif kesehatan revolusioner dengan misi meningkatkan aksesibilitas kesehatan dan pemberdayaan masyarakat tersebut. Panadol Koper Cekatan—singkatan dari Cepat, Dekat, Andal—dan program Kader PANDAI—singkatan dari Pertolongan Awal Nyeri, Demam, dan Influenza.

Panadol Koper Cekatan merupakan teknologi inovatif ini berbentuk koper jinjing portabel yang dilengkapi dengan berbagai fitur seperti video call dan sensor lainnya untuk mengukur metrik seperti detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar oksigen, sehingga memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter umum secara jarak jauh.

Dengan berat sekitar 7 kg yang membuatnya mudah dibawa, inovasi ini akan memungkinkan Haleon menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan diharapkan dapat berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan akses layanan kesehatan yang kerap ditemui di sejumlah wilayah Indonesia.

Haleon setia pada komitmen untuk memberdayakan individu dalam mengambil kendali atas kesehatan mereka. Karenanya, selain kemajuan teknologi ini, Haleon juga meluncurkan program Kader PANDAI dalam kerja sama dengan LKP Suluh Kasih Bangsa, sebuah lembaga non-profit yang berbasis di Surakarta, Jawa Tengah.

Inisiatif pemberdayaan masyarakat ini akan melatih dan mensertifikasi 200 kader di 20 wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada periode Juli-Desember 2024. Kebanyakan di antaranya merupakan ibu rumah tangga dan anggota Program Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Dalam sambutan yang disampaikan secara virtual, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D, Wakil Menteri Kesehatan RI mengucapkan selamat atas peluncuran Program Panadol Koper Cekatan dan Kader PANDAI pada tanggal 25 Juli 2024.

*Program yang diluncurkan hari ini mendukung transformasi pelayanan kesehatan, khususnya transformasi layanan primer yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui kegiatan edukasi, dan dalam rangka mendekatkan akses kepada masyarakat. Saya yakin dengan inovasi yang telah dikembangkan oleh mitra swasta, dapat memperkecil gap sehingga pelayanan kesehatan di daerah yang sulit akses komunikasi dan jangkauan bukan lagi menjadi suatu penghalang.” ungkap Prof Dante.

Melalui Kelas Kader, 200 Kader PANDAI ini akan dibekali pengetahuan secara langsung oleh praktisi kesehatan dan para ahli Haleon dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat di kawasannya tentang pentingnya perawatan diri dan manajemen nyeri.

Topik pelatihannya mencakup memahami nyeri, demam, dan influenza serta praktek swamedikasi yang disarankan, cara membaca label dan etiket untuk memastikan konsumsi obat yang tepat, serta komunikasi antar pribadi untuk memastikan proses sosialisasi yang efektif.

Setelah program pelatihan selesai, kader akan terjun kembali ke masyarakat dalam tim beranggotakan 10 kader dan ahli sambil membawa Panadol Koper Cekatan serta ransel Panadol Klinik Cekatan. Ransel ini berisi lembar fakta, materi edukasi, dan obat over-the-counter (OTC) untuk mendukung kegiatan sosialisasi tersebut.

Dhanica Mae Dumo-Tiu, General Manager Haleon Indonesia, menyampaikan pihaknya menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang menghadapi tantangan dalam mengakses perawatan kesehatan yang memadai. Oleh karena itu, berkomitmen untuk memberikan solusi yang berkelanjutan.

"Inisiatif-inisiatif yang kami luncurkan hari ini dirancang untuk membawa layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota atau fasilitas kesehatan utama. Dengan demikian, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memperkuat akses mereka terhadap perawatan kesehatan yang tepat dan efektif.” ungkap Dhanica Mae.

dr. Enny Listiawati, MPH, Kepala Bidang Manajemen dan Kemitraan LKP Suluh Kasih Bangsa, menyebut Kader kesehatan, seperti yang umumnya ditemui di Posyandu, memainkan peran krusial dalam upaya promosi kesehatan masyarakat kita. Mereka adalah sumber informasi terpercaya di komunitasnya.

"Melalui program ini, kami harapkan ada ripple effect—kami melatih kader untuk bisa mensosialisasikan topik ini ke lebih banyak orang. Menurut estimasi kami, harapannya program ini bisa mengedukasi lebih dari 40.000 orang di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan memberikan pemeriksaan kesehatan gratis untuk 3.000 orang.” kata dr Enny.

Inisiatif ini sejalan dengan lanskap kesehatan saat ini, di mana umum dilakukan swamedikasi. Swamedikasi atau pengobatan mandiri adalah praktik yang umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, 79,74% masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi. Jika dilakukan berdasarkan pengetahuan yang tepat, praktik ini berpotensi untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan. Namun, tanpa pemahaman yang baik, swamedikasi dapat berisiko menyebabkan salah diagnosis, salah dosis, dan salah pengobatan.

dr. Retno Erawati Wulandari, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, mengatakan, Perihal masalah kesehatan yang masih ada di wilayah Kota Surakarta ini tentunya harus diatasi dan diupayakan bersama-sama untuk mendapatkan suatu solusi.

"Harapannya [melalui program Panadol Koper Cekatan dan Kader PANDAI], masyarakat nantinya bisa lebih pandai, pintar, dan bijak lagi dalam menangani permasalahan kesehatan. Semoga kita semua dapat menjadi semakin sehat dan lebih teredukasi terutama di bidang kesehatan.” kata dr Retno

Editor: Redaksi

RELATED NEWS