Hadapi Puncak Arus Balik, Kapolri Pastikan Rekayasa Lalin Kurangi Beban dan Cegah Stagnan

Kusumawati - Senin, 24 April 2023 10:28 WIB
Koordinasi Kapolri dan jajaran persiapan arus balik lebaran 2023 (Istimewa )

JAKARTA (Soloaja.co) - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo minta rekayasa lalu lintas (lalin) tetap akan diterapkan saat arus balik Hari Raya Idul Fitri tahun 2023, diperkirakan terjadi puncak arus balik diprediksi terjadi pada 24-24 April 2023.

Hal tersebut disampaikan Kapolri saat mengikuti rapat koordinasi bersama dengan Menko PMK dan Menhub melalui sambungan virtual, Jakarta, Minggu, 23 April 2023.

"Sebagaimana diketahui tadi sudah disampaikan Pak Menko PMK arus mudik tahun 2023, tahun ini adalah arus mudik dengan puncak arus tertinggi sepanjang tahun 2019 sampai tahun 2022 kemarin. Sehingga untuk arus balik juga menjadi arus balik tertinggi sepanjang tahun tersebut. Sehingga perlu dilakukan langkah dan upaya untuk melakukan rekayasa khususnya dari jajaran kepolisian," kata Sigit.

Kebijakan rekayasa lalu lintas yang nantinya akan diterapkan saat arus balik mulai dari One Way, Contraflow hingga kemungkinan penerapan ganjil-genap (gage).

Menurut Sigit, pemberlakuan strategi rekayasa lalu lintas tersebut akan dilakukan demi mencegah terjadinya stagnasi arus lalu lintas maupun mengurangi beban volume kendaraan di jalan.

"Ini akan diberlakukan agar beban jalan pada puncak arus balik bisa kita urai dan distribusikan. Karena memang beban di tanggal 24 dan 25 puncak arus balik tersebut harus diurai, karena apabila tidak, akan terjadi kondisi stag. Karena beban dengan volume jalan yang ada melampaui dari kapasitas, baik jalan tol maupun arteri," ujar Sigit.

Untuk mengurai potensi kepadatan saat arus balik, Sigit menyebut, One Way akan diberlakukan seperti ketika saat arus mudik beberapa waktu lalu. Mulai dari Gerbang Tol Kalikangkung KM 414 hingga Tol Cikampek Utama (Cikatama) KM 70.

Meski begitu, Sigit menjelaskan, kebijakan One Way itu bisa diperpanjang sebagaimana diskresi dari kepolisian sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

"Demikian juga apabila ternyata harus dilakukan One Way sampai mengarah ke wilayah Jakarta. Kami juga mempersiapkan mulai dari KM 70 kemudian KM 36 bahkan sampai KM 3+500. Hal ini kita semua persiapkan, termasuk pengaturan Contraflow disesuaikan dengan hitungan yang ada di Jasa Marga, untuk memantau volume kepadatan lalu lintas yang melintas," ucap Sigit.

Disisi lain, Sigit mengimbau kepada seluruh masyarakat atau pemudik, untuk tetap mengikuti aturan dan arahan yang disampaikan oleh petugas dilapangan. Hal itu dilakukan guna memastikan kelancaran serta keamanan dari masyarakat itu sendiri.

"Sehingga, kemudian penanganan arus balik betul-betul bisa berjalan optimal. Karena kepatuhan terhadap aturan yang diberikan petugas dilapangan, tentunya ini akan sangat membantu kelancaran dan keselamatan para pengguna jalan," tutup Sigit.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS