Gerbang TITD Kwan Sing Bio Dibuka, Umat Lega Bisa Sembahyang dan Gelar Upacara Dengan Khusyuk

Kusumawati - Senin, 26 Oktober 2020 13:59 WIB
Tiga tokoh berpengaruh di Jatim saat pembukaan gembok TITD Kwan Sing Bio Tuban undefined
TUBAN - Setelah menanti selama tiga bulan, akhirnya kasus perseteruan dua kubu yang berselisih dalam Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban Jawa Timur, berakhir damai.
Mulai 25 Oktober 2020, gembok yang mengunci pintu depan Klenteng Kwan Sing Bio sudah dibuka. Dan umat Tri Dharma bisa kembali melaksanakan ritual, sembahyang atau doa di klenteng terbesar se Asia Tenggara tersebut dengan khusyuk.
Dibalik pembukaan gembok yang menandai damai tersebut, ada peran dari tiga tokoh berpengaruh di Jawa Timur. Yakni Alim Markus Bos Maspion Group, Soedomo Mergonoto Owner Kopi Kapal Api, dan Paulus Welly Afandi pengusaha Tionghoa asal Surabaya.
"Umat harus bersatu dan bangkit lebih besar. Karena tempat ini terkenal, jangan ada penggembokan lagi,” ungkap Alim Markus, usai resmi membuka gembok klenteng, Minggu 25 Oktober 2020.

Menurutnya, tempat ini harus dibuka agar seluruh umat bisa sembahyang seperti biasanya. Termasuk, semua orang tidak boleh melanggar ketertiban dan kehormatan.

“Kita ingin persoalan ini cepat selesai,” ungkap bos Maspion Group didampingi sejumlah pengurus Kelenteng Tuban.

Hal sama juga disampaikan Soedomo Mergonoto Owner Kopi Kapal Api. Ia menyampaikan tempat ibadah kelenteng ini bukan miliknya seorang pribadi tetapi milik umat. Dua kubu kelenteng yang berselisih pendapat ini telah berkomitmen untuk menyerahkan persoalan ini kepada pihak yang netral. Tujuannya, agar segala persoalan yang ada disini cepat ada titik terang.

“Kita bertiga akan membenahi kelenteng ini, dan kedua kubu sementara ini kita minta tidak usah ikut-ikut lagi sampai ada titik temu yang bisa mendamaikan,” jelasnya.

Pembukaan gembok yang terpasang sejak 28 Juli 2020 tersebut, disambut baik oleh para umat, termasuk Alim Sugiantoro Ketua Penilik Domisioner Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban. Ketika dihubungi melalui ponsel, Ia mengaku sangat gembira karena ada tokoh yang peduli terhadap kelenteng untuk mendamaikan persoalan.

“Saya sangat gembira sekali, karena ada orang-orang yang peduli dengan kelenteng Tuban karena ini aset negara. Persoalan ini kita serahkan kepada meraka agar kedamaian ini bisa lancar,” tegas Alim.

Lebih lanjut, Alim Sugiantoro mengaku saat ini pintu kelenteng telah di buka dan umat bisa melakukan sembahyang secara damai. Namun, tetap memperhatikan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona.

“Pintu sudah dibuka, umat bisa sembahyang tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19,” tegas Alim Sugiantoro.

Bagikan

RELATED NEWS