Gandeng CESASS UGM, FISIP UNS Gelar DIG-Asia Summer Course 2021

Kusumawati - Rabu, 13 Oktober 2021 23:27 WIB
DIG Asia Summer Course 2021, FISIP UNS dan CESASS UGM

SOLO (Soloaja.co) - Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas maret (UNS) Surakarta mengadakan DIG-Asia Summer Course 2021. Kegiatan ini bekerjasama dengan CESASS UGM Jogyakarta, dengan mengangkat tema ‘Asia’s Digital Transformation in Times of Covid-19 Pandemic’, dilaksanakan selama 6 hari secara daring, mulai 6 Oktober hingga 13 Oktober 2021.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi UNS, Prof. Sajidan, Dekan FISIP UNS, Prof. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, Direktur Center for South East Asia Social Studies (CESASS) UGM, Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, dan Dr. Yuyun Sunesti selaku ketua panitia

Summer course ini diadakan dalam rangka peningkatan mutu proses pembelajaran di FISIP UNS. Ketua panitia, Dr. Yuyun Sunesti menuturkan bahwa kegiatan tersebut juga sebagai inisiasi kerja sama dengan universitas peringkat dunia dengan mendatangkan praktisi untuk berdiskusi dan bertukar gagasan.

“Hal ini penting untuk dilakukan agar mahasiswa mendapatkan atmosfer perkuliahan kelas dunia sehingga diharapkan dapat membuka wawasan dan motivasi mahasiswa dalam proses belajar yang lebih baik. Selain pertukaran ide, summer course juga diharapkan dapat menjadi pintu masuk kerja sama UNS dengan praktisi atau akademisi serta peningkatan reputasi akademik UNS,” tutur Dr. Yuyun.

Beberapa subtema yang diangkat yang tidak terbatas hanya pada bidang politik dan pemerintahan, media dan budaya, ekonomi, ekologi, tetapi juga isu-isu tentang pemuda dan agama.

“Dalam summer course ini menggandeng dosen-dosen kompeten dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan sehingga terdapat berbagai variasi isu-isu yang diangkat pada setiap agendanya,” imbuh Dr. Yuyun.

Pada hari pertama sebagai pemanasan bagi peserta summer course, isu yang diangkat oleh Arif Aris Mundayat, Ph.D adalah Introduction to Digital Society in Asia. Pemaparan materi berlangsung selama 1 jam dengan metode ceramah dan diskusi tanya jawab.

Pada hari kedua, Kamis (7/10/2021), terdapat dua sesi dengan dua dosen pengampu. Mereka adalah Dr. Rino Ardhian Nugroho (UNS) dengan topik E-Government and Government Responses to Pandemic Crisis pada sesi pertama. Lalu, dilanjutkan sesi kedua oleh Dr. Priyambudi Sulistyanto, akademisi dari Flinders University, South Australia yang mengangkat topik Myanmar and Asean: Where to Go from Now. Pada akhir acara ditutup dengan student group discussion, seluruh peserta dibagi menjadi 7 kelompok diskusi dengan topik upaya-upaya pemerintah di setiap negara peserta dalam menghadapi krisis Covid-19 melalui media digital.

Memasuki hari ketiga, Jumat (8/10/2021), sistem pembelajaran yang jauh lebih padat karena menghadirkan 4 dosen pengampu kelas melalui 3 sesi kelas. Pada sesi pertama dibuka oleh Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni dari UGM dengan mengangkat isu The Changing Landscape of Media Industry. Sesi kedua masih dari universitas yang sama, yaitu Sidiq Hari Madya., M.Sc. dengan tema Social Media and Infodemic during the Crisis. Lalu, pada sesi terakhir dengan diampu oleh dua dosen UNS dengan tema Family and Digital Life during the Pandemic Crisis, yaitu Dr. Yuyun Sunesti dan Dr. Leni Winarni.

Sementara itu, pada hari keempat, Senin (11/10/2021), terdapat dua sesi kelas yang di akhiri dengan student group discussion. Pada sesi pertama diampu oleh Dr. Putra Pamungkas dengan isu Digital Economy Transformation in Asia. Sesi berikutnya diampu oleh Dr. M. Falikul Isbah dengan topik Employment and the Fate of Justice.

Hari kelima, Selasa (12/10/2021), topik yang diusung adalah Ecological Crisis in Asia yang disampaikan oleh Dr. Keo Piseth, akademisi dari Asian Vision Institute, Kamboja. Sementara, sesi kedua dengan tema The Anthropology of Waste in the Risk Society diampu oleh Dr. Vissia Ita Yulianto dari UGM.

Acara summer course ini ditutup resmi oleh Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FISIP UNS, Dr. Prahastiwi Utari dan Ketua Panitia, Dr. Yuyun Sunesti, terdapat dua sesi materi terlebih dahulu. Sesi pertama diisi oleh Dr. Hew Wai Weng dari National University of Malaysia dengan tema Digitalized Religion and Covid-19 Pandemic. Kemudian dilanjutkan oleh Irfan Amali, M.A. dari Peace Generation Indonesia dengan mengangkat isu Peace Generation and Digital Life.

“Program kuliah singkat ini bisa diikuti mahasiswa program sarjana maupun magister dari semua negara. Para peserta yang memenuhi ketentuan akan mendapatkan 2 kredit yang dapat ditransfer dan juga sertifikat kehadiran,” terang Dr. Yuyun.

Menurut Dr. Yuyun Sunesti sebagai ketua panitia, acara yang diselenggarakan selama 6 hari ini telah berhasil menggaet 69 mahasiswa yang berasal dari 25 universitas di Indonesia dan luar negeri. Kampus luar negeri yang berpartisipasi antara lain National Chung Hsing University Taiwan, De La Salle University Filipina, Payap University Thailand, Australian National University, dan Xiamen University China. Sementara dari dalam negeri mahasiswa berasal dari berbagai universitas, antara lain Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Lampung, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan universitas-universitas lainnya.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS