SOLO (Soloaja.co) - Fiska Amanda Mulia, mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, mendulang prestasi dengan meraih juara 2 Lomba Infografis Nasional.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Lembaga Kegiatan Mahasiswa Fakultas (LKMF) Febipreneur Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam kompetisi dengan tema `Optimalisasi dan Kontribusi Kaum Milenial di Bidang Kewirausahaan Dimasa Pandemi', Fiska mencurahkan idenya yang berkaitan dengan pendemi dan ekonomi.
“Jadi, bagaimana kita menjadikan pandemi ini bukan lagi sebagai penghalang, melainkan sebagai tantangan dengan sentuhan inovasi dan kemajuan teknologi digital, serta kejelian menangkap peluang. Kita jadikan pandemi ini sebuah momentum. Pasalnya, ketika terjadi kenaikan pengguna internet, itu berarti juga terjadi kenaikan pasar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM yang mau Go Digital,” ujar Fiska.
Fiska merasa senang saat mengetahui dirinya menjadi salah satu pemenang lomba, karena hal ini bisa menambah _value_ untuk _brand_ usaha yang selama 3 tahun terakhir ini Ia bangun yaitu Bronislur. Bisnis Bronislur ini dikemas secara kekinian. Di samping itu, juga tersedia varian-varian brownis yang tidak lepas dari sentuhan inovasi.
"Pada kompetisi ini, saya lebih menekankan pada produk brownis chipsnya yang bisa tahan sampai empat bulan tanpa bahan pengawet. Selain itu, penggunaan tepung terigu juga diganti dengan tepung beras merah yang kaya akan manfaat dan nutrisi," terangnya.
Fiska berharap teman-teman mahasiswa paham akan ketertarikan dan minat bakat yang ingin digeluti.
"Memaksimalkan potensi diri juga perlu dilakukan. Tidak perlu menunggu datangnya kesempatan, tapi carilah kesempatan, dan jika perlu ciptakan kesempatan itu," pungkas Fiska.
[{"id":925,"title":"Kunjungi Stand Pameran KKN di Sragen, Wakil Rektor IV UNS Sebut Kerja Mahasiswa Layak Meningkatkan Ekonomi Masyarakat","excerpt":"<p>Kunjungi Stand Pameran KKN di Sragen, Wakil Rektor IV UNS Sebut Kerja Mahasiswa Layak Meningkatkan Ekonomi Masyarakat</p>","image_1":"1614179154995.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p>SRAGEN (Soloaja.co) - Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi (Wakil Rektor IV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Sajidan mengunjungi secara langsung stand pameran hasil karya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Sragen.</p>\r\n<p>Kunjungan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi UNS ini dalam rangka melakukan Penarikan KKN Periode Januari-Februari 2021 di Kabupaten Sragen yang bertempat di Balai Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Rabu 24 Februari 2021.</p>\r\n<p>Dalam kesempatan tersebut, Prof. Sajidan mengatakan bahwa selama mengikuti KKN, mahasiswa telah banyak melakukan kegiatan pendampingan kepada masyarakat baik secara kelompok maupun individu. Program yang dilakukan mahasiswa selama KKN pun beragam mulai dari bidang kesehatan, pertanian, wisata dan lain sebagainya.</p>\r\n<p>\"Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan para mahasiswa. Semoga apa yang dilakukan para mahasiswa ini dapat bermanfaat untuk masyarakat,\" terang Prof. Sajidan.</p>\r\n<p>Dalam KKN UNS tersebut, mahasiswa bersama ibu-ibu PKK di Desa Hadiluwih melakukan budidaya jamur tiram dan aquaponik, budidaya ikan lele dalam ember, pembuatan _hand sanitizer_, pembuatan sabun cuci tangan, pembuatan pupuk organik, pembuatan minuman kesehatan dari daun kelor, mengolah limbah kain tenun goyor menjadi dompet dan masih banyak lagi.</p>\r\n<p>Prof. Sajidan berharap Program-program yang telah dilakukan oleh mahasiswa UNS selama KKN ini bisa meningkatkan perekonomian warga Sragen. \"Misalnya saja budidaya jamur tiram. Semoga setelah mahasiswa KKN ini pulang, warga bisa melakukan budidaya jamur tiram untuk meningkatkan perekonomian. Dan tentunya juga bisa meningkatkan gizi karena jamur tiram ini kaya protein,\" imbuh Prof. Sajidan.</p>\r\n<p>Sementara itu, Kepala Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kuswandi mengaku sangat senang dengan kehadiran mahasiswa KKN UNS. Ini dikarenakan kehadiran mahasiswa UNS ini mampu memberikan pendampingan kepada masyarakat.</p>\r\n<p>\"Terima kasih kepada UNS karena telah menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan KKN di desa kami. Banyak ilmu yang diberikan kepada warga salah satunya cara melakukan budidaya jamur tiram,\" ujar Kuswandi. </p>","status":"P","publish_datetime":"2021-02-24T15:05:13.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-02-24 22:05:54","updated_at":"2021-02-27 06:05:56","highlight":1,"slug":"kunjungi-stand-pameran-kkn-di-sragen-wakil-rektor-iv-uns-sebut-kerja-mahasiswa-layak-meningkatkan-ekonomi-masyarakat","view_count":11,"image_source":"UNS","image_caption":"Budidaya jamur tiram hasil KKN UNS memberdayakan ekonomi warga","user_id":7,"special_report":null,"author_name":"Haryo","image_1_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/925/1614179154995.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/925/thumb_1614179154995.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/925/medium_1614179154995.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/925/large_1614179154995.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://soloaja.co/read/kunjungi-stand-pameran-kkn-di-sragen-wakil-rektor-iv-uns-sebut-kerja-mahasiswa-layak-meningkatkan-ekonomi-masyarakat","category":[{"id":6,"title":"Pendidikan dan Ilmu pengetahuan","description":"Berita tentang dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan","image":null,"created_at":"2020-12-12 13:16:07","updated_at":"2020-12-12 13:16:07","slug":"pendidikan-dan-ilmu-pengetahuan","url":"https://soloaja.co/kanal/pendidikan-dan-ilmu-pengetahuan","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/box_null","pivot":{"category_id":6,"article_id":925}}]},{"id":924,"title":"Tim KKN UNS di Cilacap Ajari Warga Produksi Hand Sanitizer Berpedal dan Pelatihan TI","excerpt":"<p>Tim KKN UNS di Cilacap Ajari Warga Produksi Hand Sanitizer Berpedal dan Pelatihan TI</p>","image_1":"1614156512884.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p>CILACAP (Soloaja.co) – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) luring dan daring di Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap membantu penyediaan hand sanitizer berpedal dan melatih kemampuan Teknologi Informasi (TI) kepada warga setempat.</p>\r\n<p>Hand sanitizer berpedal ini diproduksi langsung oleh kelompok KKN UNS 20 di bawah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Yayan Suherlan, S.Sn.,M.Sn. Tujuannya, agar masyarakat dapat mengurangi sentuhan fisik pada botol _hand sanitizer_ yang kerap kali menjadi perantara penyebaran Sars-Cov-2.</p>\r\n<p>“Hand sanitizer pedal ini menggunakan mekanisme injak untuk menekan botol hand sanitizer, sehingga dapat mengeluarkan cairan hand sanitizer tanpa adanya sentuhun fisik pada botol yang menjadi masalah pada penyebaran virus Covid-19,” jelas salah satu anggota kelompok KKN, Hafidz.</p>\r\n<p>Hafidz mengatakan bahwa pembuatan hand sanitizer berpedal memerlukan pipa dan lem perekat sebagai bahan utamanya. Hafidz mengatakan penggunaan pipa dapat menghemat ongkos produksi.</p>\r\n<p>Total sudah ada 10 unit hand sanitizer berpedal yang berhasil diproduksi oleh kelompok KKN UNS 20. Hand sanitizer berpedal selanjutnya ditempatkan di setiap Posyandu dan Kantor Balai Desa Danasri Lor.</p>\r\n<p>“Kami juga tempatkan di balai desa dikarenakan lokasi tersebut sering diadakanya kegiatan oleh masyarakat setempat,” tambah Hafidz.</p>\r\n<p>Selain itu, kelompok KKN UNS 20 juga membantu pemenuhan kebutuhan hand sanitizer di Desa Danasri Lor. Caranya dengan memproduksi hand sanitizer dengan bahan-bahan yang mudah dicari.</p>\r\n<p>“Kami juga membuat isi hand sanitizer berisi 500 ml. Komposisi hand sanitizer terdiri dari, alkohol 96%, hidrogen peroksida 3%, gliserin, senyawa pembuat gel (carbomer, trietanol amine, dan propylene glikol), dan pelarut berupa aquades,” ujar anggota kelompok lainnya, Yanuar Bekti Ramadhan.</p>\r\n<p>Mahasiswa asal Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) UNS ini menerangkan komposisi alkohol yang lebih dari 90% dimaksudkan supaya lebih efektif dalam mematikan virus dan bakteri yang menempel di tangan.</p>\r\n<p>Yanuar juga mengatakan penyediaan hand sanitizer merupakan hal yang penting sebab tingkat kepatuhan warga setempat terhadap Protokol Kesehatan (Prokes) masih kurang.</p>\r\n<p>Dalam pengamatannya, kepatuhan menjaga kebersihan tangan masih rendah, terutama dalam mencuci tangan. Hal tersebut dikarenakan warga setempat kekurangan sumber air dan enggan mengantri saat mencuci tangan.</p>\r\n<p>Selain kedua kegiatan tersebut, kelompok KKN UNS 20 juga memiliki Program Kerja (Proker) unggulan lain, seperti pembuatan site plant ekowisata embung di Desa Danasri Lor, pelatihan Microsoft Excel dan Power Point, pembuatan taman desa, dan pendampingan belajar.</p>\r\n<p>Karya-karya pengabdian masyarakat yang dilakukan kelompok KKN UNS 20 mendapatkan respons positif dan mendapat sambutan hangat dari Sidadi selaku kepala dusun.</p>\r\n<p>Ia mengucapkan terima kasih sekaligus mengungkapkan rasa kagumnya kepada kelompok KKN UNS 20 karena kreativitas yang telah diimplementasikan di desanya.</p>\r\n<p>“Saya kagum dengan kreativitas mahasiswa KKN ini karena menciptakan hand sanitizer pedal dengan mekanisme injak. Terlebih distribusinya tepat waktu dikarenakan esok akan diadakan kegiatan posyandu.” ujar Sidadi. </p>","status":"P","publish_datetime":"2021-02-24T08:38:08.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-02-24 15:38:10","updated_at":"2021-02-27 06:03:56","highlight":1,"slug":"tim-kkn-uns-di-cilacap-ajari-warga-produksi-hand-sanitizer-berpedal-dan-pelatihan-ti","view_count":13,"image_source":"UNS","image_caption":"Pelatihan pembuatan hand sanitizer pedal oleh mahasiswa KKN UNS di Cilacap","user_id":7,"special_report":null,"author_name":"Kusumawati","image_1_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/924/1614156512884.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/924/thumb_1614156512884.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/924/medium_1614156512884.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/924/large_1614156512884.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://soloaja.co/read/tim-kkn-uns-di-cilacap-ajari-warga-produksi-hand-sanitizer-berpedal-dan-pelatihan-ti","category":[{"id":5,"title":"Seni Sosial Budaya","description":" \t\t \tTentang dunia seni dan budaya serta agenda.\r\n \t\t ","image":null,"created_at":"2020-10-01 10:31:34","updated_at":"2020-12-12 13:16:51","slug":"seni-sosial-budaya","url":"https://soloaja.co/kanal/seni-sosial-budaya","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/box_null","pivot":{"category_id":5,"article_id":924}},{"id":6,"title":"Pendidikan dan Ilmu pengetahuan","description":"Berita tentang dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan","image":null,"created_at":"2020-12-12 13:16:07","updated_at":"2020-12-12 13:16:07","slug":"pendidikan-dan-ilmu-pengetahuan","url":"https://soloaja.co/kanal/pendidikan-dan-ilmu-pengetahuan","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/box_null","pivot":{"category_id":6,"article_id":924}}]},{"id":923,"title":"Jaga Bahasa Daerah, Mahasiswa Magister Linguistik UNS Ambil Peran di Balai Bahasa Aceh","excerpt":"<p>Jaga Bahasa Daerah, Mahasiswa Magister Linguistik UNS Ambil Peran di Balai Bahasa Aceh</p>","image_1":"1614155156867.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p>ACEH (Solaja.co) – Tanggal 21 Februari kemarin diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional, bahasa yang pertama kali diperoleh dan digunakan seseorang di lingkungan keluarganya. Hal tersebut disepakati dalam Konferensi Umum UNESCO 1999 untuk menghormati gerakan pemertahanan bahasa oleh orang Bangladesh (saat itu Pakistan Timur) pada 1952 yang diwarnai pembunuhan.</p>\r\n<p>Berbicara perihal bahasa ibu, di Indonesia dengan keragaman sukunya, bahasa ibu sebagian besar masyarakat merupakan bahasa daerah asalnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan adanya arus urbanisasi serta globalisasi, kelestarian dan pemertahanan bahasa daerah perlu diberi perhatian khusus.</p>\r\n<p>Zulfahmirda Matondang, mahasiswa Magister Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pun mengambil peran dalam upaya tersebut dengan menjadi Analis Kata dan Istilah di Balai Bahasa Provinsi Aceh. Dengan demikian, secara khusus ia turut mengembangkan dan mempertahankan bahasa daerah di Provinsi Aceh.</p>\r\n<p>“Tugas dan peranku adalah melakukan analisis dan pengayaan kata dan istilah, baik bahasa-bahasa daerah yang ada di Provinsi Aceh maupun bahasa Indonesia,” ujar perempuan yang akrab disapa Mirda ini, Rabu 24 Februari 2021.</p>\r\n<p>Tidak hanya ingin turut berperan dalam pemertahanan bahasa sekaligus mengimplementasikan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah, melalui pekerjaan ini Mirda ingin lebih lanjut mengembangkan ilmunya. Jika sebelumnya ia belajar dalam lingkup akademisi, kali ini ia ingin mempelajari bahasa dan sastra sebagai seorang praktisi.</p>\r\n<p>Beragam tantangan harus dilalui Mirda. Seperti harus berkeliling ke daerah-daerah di Aceh untuk melakukan pendataan istilah. Di sisi lain, ia harus menyesuaikan dengan makanan di Aceh berikut budayanya yang turut dilingkupi penerapan syariat Islam.</p>\r\n<p>“Yang sebelumnya tinggal di Provinsi Sumatera Utara, lalu berkuliah di Kota Surakarta, kini harus belajar hidup baru sebagai perantau di Provinsi Aceh,” tutur Mirda, yang memperoleh gelar sarjana Sastra Indonesia juga dari UNS.</p>\r\n<p>Mirda mengatakan, penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa ibu di ranah keluarga sangatlah penting. Sebab, keluarga merupakan agen sosial pertama yang mengambil peranan besar dalam pemerolehan bahasa seseorang.</p>\r\n<p>Begitu pula di lingkup pemuda dan mahasiswa yang aktif dengan berbagai aktivitas, kata Mirda, dapat digunakan bahasa sesuai konteks situasinya. Misal, apabila dalam forum resmi nasional menggunakan bahasa negara, sedangkan dalam forum internasional, dapat menggunakan bahasa internasional.</p>\r\n<p>Namun, bahasa daerah harus tetap dilestarikan. Misalnya, meskipun harus merantau, dalam interaksi sehari-hari dengan teman sedaerah dapat tetap menggunakan bahasa daerahnya. Sebagaimana tema Hari Bahasa Ibu Internasional 2021, yaitu “Membina Multibahasa untuk Inklusi dalam Pendidikan dan Masyarakat”, hal ini dilakukan untuk menunjukkan dan mempromosikan keragaman bahasa juga budaya Indonesia di tengah masyarakat.</p>\r\n<p>Resmi ditugaskan pada April 2019, Mirda memperoleh peran ini setelah lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur cumlaude. Ia harus melalui seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, hingga seleksi kompetensi bidang (SKB).</p>\r\n<p>Untuk SKB ini, tentu Mirda memiliki modal cukup dengan latar belakang pendidikan Sastra Indonesia-nya. Apalagi, untuk dapat masuk jalur cumlaude ini, tidak hanya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saja yang dibutuhkan. Namun, juga akreditasi universitas dan Program Studi (Prodi) harus A.</p>\r\n<p>UNS dan Prodi Sastra Indonesia yang telah terakreditasi A pun memenuhi persyaratan tersebut dan sangat mendukung karier Mirda. Di sisi lain, tentu banyak ilmu, materi, dan pengalaman yang diperoleh Mirda selama di bangku perkuliahan. Seperti KMM di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, maupun pengalaman di UKM dan Himpunan Mahasiswa Prodi.</p>\r\n<p>“Dosen-dosen Prodi Sastra Indonesia UNS juga sangat menginspirasi saya untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan tulus sepenuh hati. Kemudian, teman-teman ketika kuliah dan masyarakat di Kota Surakarta yang mengajarkan arti kebaikan,” ungkap Mirda.</p>\r\n<p>Di akhir, Mirda menyampaikan harapan untuk perkembangan bahasa di Indonesia pada era ini. Ia berharap, masyarakat memiliki kesadaran untuk mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. </p>","status":"P","publish_datetime":"2021-02-24T08:25:55.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-02-24 15:25:56","updated_at":"2021-02-27 01:13:17","highlight":1,"slug":"jaga-bahasa-daerah-mahasiswa-magister-linguistik-uns-ambil-peran-di-balai-bahasa-aceh","view_count":12,"image_source":"UNS","image_caption":"Zulfahmirda Matondang","user_id":7,"special_report":null,"author_name":"Haryo","image_1_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/923/1614155156867.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/923/thumb_1614155156867.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/923/medium_1614155156867.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/923/large_1614155156867.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://soloaja.co/read/jaga-bahasa-daerah-mahasiswa-magister-linguistik-uns-ambil-peran-di-balai-bahasa-aceh","category":[{"id":5,"title":"Seni Sosial Budaya","description":" \t\t \tTentang dunia seni dan budaya serta agenda.\r\n \t\t ","image":null,"created_at":"2020-10-01 10:31:34","updated_at":"2020-12-12 13:16:51","slug":"seni-sosial-budaya","url":"https://soloaja.co/kanal/seni-sosial-budaya","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/box_null","pivot":{"category_id":5,"article_id":923}},{"id":6,"title":"Pendidikan dan Ilmu pengetahuan","description":"Berita tentang dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan","image":null,"created_at":"2020-12-12 13:16:07","updated_at":"2020-12-12 13:16:07","slug":"pendidikan-dan-ilmu-pengetahuan","url":"https://soloaja.co/kanal/pendidikan-dan-ilmu-pengetahuan","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/6/box_null","pivot":{"category_id":6,"article_id":923}}]}]