Festival SYEKATEN 2021, BI Solo Gelar Webinar Pengembangan UMKM Berbasis Wakaf Produktif

Kusumawati - Jumat, 03 September 2021 12:01 WIB
Festival Syekaten 2021 webinar hari ketiga

SOLO (Soloaja.co) - Festival SYEKATEN 2021 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo terus bergulir.Pada hari ketiga, berkolaborasi dengan berbagai stakeholder ekonomi syariah menyelenggarakan webinar “Pengembangan UMKM Berbasis Wakaf Produktif”.

Kegiatan ini menjadi syiar edukasi dan literasi mengenai wakaf yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi produktif, karena selama ini persepsi masyarakat tentang wakaf itu masih sebatas tanah yang digunakan untuk pembangunan tempat ibadah, sekolah, atau pemakaman.

Belajar dari sejarah pada masa organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI), Kota Solo menjadi kota dengan peran sentral dalam gerakan Ekonomi Syariah (EkSyar) terutama untuk pengembangan perekonomian dan kehidupan sosial umat melalui filantropinya.

Wakaf sebagai salah satu filantropi EkSyar, akan membawa manfaat bagi umat apabila dananya terus dikembangkan dan terus berputar untuk usaha produktif umat, sehingga selanjutnya dapat mengatasi masalah kemiskinan.

Wakaf merupakan salah satu pilar dalam EkSyar memiliki potensi besar untuk perekonomian nasional dengan keberadaan Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.

Pengelolaan wakaf sejak era Khulafaur Rasyidin menjadi bagian dari sumber anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) bidang pendidikan dan kesehatan, dan dapat memberantas kemiskinan.

Terjadinya wabah pandemi Covid-19 yang menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan memaksa banyak UMKM berjuang untuk terus dapat bertahan, menjadikan optimalisasi wakaf produktif menjadi alternatif solusi untuk membantu pengembangan UMKM.

Wakaf produktif dapat berkontribusi melalui peningkatan efisiensi dan menurunkan biaya perekonomian. Sayangnya, pemanfaatan wakaf untuk kesejahteraan ekonomi umat saat ini belum optimal.

Beberapa implementasi wakaf produktif telah dilaksanakan oleh beberapa pihak diantaranya oleh Sinergi Foundation. Sinergi Foundation membidik pengembangan UMKM kuliner, agar memberi manfaat yang lebih besar bagi pengembangan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Kota Solo memiliki potensi kuliner dan fesyen yang besar, sehingga konsep membangun bisnis kuliner dan fesyen berbasis wakaf dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dan stakeholder terkait dalam mengoptimalkan gerakan wakaf produktif untuk pengembangan UMKM.

Yatim Mandiri sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) milik masyarakat Indonesia yang memiliki program-program pemandirian anak yatim dan program pemberdayaan komunitas yang berbasis dengan pendekatan Integrated Community Development (ICD) juga menjadi salah lembaga yang mengoptimalkan ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) secara produktif.

Webinar “Pengembangan UMKM Berbasis Wakaf Produktif” ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dan ahli di bidangnya untuk turut menyumbangkan pemikiran/ide untuk mendorong optimalisasi wakaf produktif untuk pengembangan UMKM di Solo Raya, antara lain Rudi Mulyono Direktur Wakaf Yatim Mandiri, Asep Irawan CEO Sinergi Fondation dan Agung Abdulah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Diskusi ini diharapkan memberikan rekomendasi optimalisasi wakaf produktif dalam ekosistem ekonomi keuangan syariah yang kuat, khususnya di Solo yang memiliki historis kuat dalam pengembangan EkSyar.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS