Fasilitas Buruk Tapi Servis Charge Naik, Pedagang PGS Mengadu Walikota Solo

Kusumawati - Rabu, 09 Maret 2022 17:19 WIB
Aksi pedagang PGS menolak kenaikan servis charge dan menuntut perbaikan fasilitas umum

SOLO (Soloaja.co) - Pedagang Pusat Grosir Solo melakukan aksi penolakan atas kenaikan servis charge atau biaya bulanan yang dinilai tidak tepat.

Pasalnya selain masih masa pandemi dimana perekonomian belum pulih, pengelola juga tidak memberikan fasilitas yang baik. Seperti toilet tidak layak, juga bangunan atas yang mangkrak dan bocor.

"Kami menilai kenaikan biaya ini tidak wajar dan tidak tepat. Kami usai terpuruk dua tahun pandemi, saat mulai bangkit malah servis charge naik. Ironisnya, tidak diikuti dengan perbaikan fasilitas, seperti toilet bersih, kebocoran dan perbaikan atap juga dinding lantai dua," ungkap Budiono, salah satu pedagang PGS, Rabu (9/3/2022).

Diketahui mulai Maret 2022, biaya servis charge dari Rp 57.500 / meter / bulan, naik menjadi Rp 80 ribu /meter/ bulan.

Aksi protes dan minta dukungan Wali Kota tersebut ditempuh karena pedagang tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan manajemen atau pemilik gedung.

Atap PGS nampak rusak dan bocor, kalau hujan banjir

"Komunikasi dengan manajemen sudah berkali kali, tapi tidak ada hasilnya, sampai terakhir kami diberitahu tidak ada lagi negosiasi, maka kami adukan hal ini pada pemerintah. Kami harap pemerintah bisa memberi solusi, karena lokasi PGS berada di tengah kota, bisa memperburuk wajah kota," imbuh Budiono.

Aksi diawali dengan berbagi nasi bungkus pada masyarakat sekitar PGS, kemudian perwakilan pedagang dengan jalan kaki menuju Balaikota yang berjarak sekira 1 km.

Perwakilan pedagang ditemui oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi, mewakili Wali Kota yang berhalangan hadir.

Audiensi diwakili sekira 10 pedagang PGS, mereka menyampaikan uneg uneg mengenai keluhan pedagang.

"Jadi perwakilan pedagang PGS tadi mengadukan terkait dengan kebijakan manajemen PGS tentang menaikkan charge service diantaranya komponen itu yang mengakomodir biaya keamanan, biaya kebersihan dan biaya perawatan." Kata Heru Sunardi.

Heru menjadwalkan Selasa pekan depan akan dilakukan pertemuan antara pedagang, manajemen atau pemilik gedung dan difasilitasi Dinas Perdagangan.

Dikonfirmasi terpisah, Ristu Tri, head marketing PGS mengatakan pihaknya menaikkan servis charge karena sudah selama 6 tahun tidak ada kenaikan dan setelah pandemi ini baru dinaikkan.

"Memang terlihat situasinya kurang tepat, tapi kan pandemi sudah mereda dan sebentar lagi lebaran, puncaknya perdagangan. Keputusan meeting kami kenaikan jadi 80 itu banyak komponen, PPN dan PPh kita tanggung," kata Ritsu.

Mengenai atap yang bolong dan fasilitas yang kurang layak, Ritsu mengatakan sudah masuk dalam proses. Hanya saja belum bisa dilakukan saat ini, karena butuh biaya dan waktu.

Ritsu menyatakan siap bertemu dan melakukan rembugan lagi dengan pedagang sesuai jadwal yang difasilitasi Pemkot Surakarta.

Editor: Redaksi
Tags Pusat Grosir Solo Bagikan

RELATED NEWS