'Dua' Raja PB XIV Sholat Jumat Bersama di Masjid Agung, Tapi Tidak Saling Sapa
SOLO (Soloaja.co) — Dua raja Solo, Sri Susuhunan Pakubuwono XIV Hangabehi dan PB XIV Hamengkunagoro melaksanakan ibadah Salat Jumat bersama di Masjid Agung Karaton Surakarta, Jumat (21/11). Kehadiran kedua PB XIV tersebut menjadi sorotan tajam di tengah dinamika internal perebutan takhta Keraton Kasunanan Surakarta.
Diketahui PB XIV Hangabehi datang terlebih dulu dan mengambil sof depan, sedangkan PB XIV Hamengkunagoro datang kemudian di sof belakangnya. Keduanya tidak nampak bertegur sapa.
PB XIV Hangabehi, yang memiliki nama lahir Gusti Raden Mas Soerjo Soeharto, secara resmi telah ditetapkan sebagai Raja (Susuhunan) melalui mekanisme adat oleh trah Pakubuwono II hingga Pakubuwono XIII pada 13 November 2025. Penetapan ini menegaskan garis keturunan dan legitimasi adat yang sah dalam Dinasti Mataram Islam Surakarta.
- Cinema XXI Pertahankan Penghargaan Indonesia’s Best Managed Companies dari Deloitte untuk Ketiga Kalinya
- Favehotel Manahan Solo Raih Juara 1 Audit F&B Archipelago 2025
Dalam keterangannya usai ibadah, PB XIV Hangabehi menanggapi perhatian publik yang meningkat pasca penetapannya. Beliau menegaskan bahwa kehadirannya di Masjid Agung merupakan rutinitas ibadah biasa yang sudah lama dilakukan.
“Saya hanya menjalankan tugas sebagai umat Muslim seperti sebelumnya. Bedanya dulu tidak ada yang tahu dan tidak disorot media, sekarang disorot media. Itu saja,” ujar PB XIV Hangabehi.
Kehadiran beliau di pusat spiritual keraton ini menegaskan kelanjutan tradisi keagamaan yang telah dijalankan oleh para Susuhunan terdahulu, sekaligus menjadi simbol penegasan dirinya sebagai pemimpin spiritual Karaton.
- Cetak Sejarah! Indonesia Lolos ke Piala Dunia Cerebral Palsy 2026
- Haul 6 Tahun, Gubernur Ahmad Luthfi : "Hidup Paling Berharga Adalah Istri Saya"
Terkait manuver adiknya yang lebih dulu dideklarasikan sebagian keluarga sebagai PB XIV versi mereka, Susuhunan memberikan jawaban yang menenangkan dan mengedepankan adab keluarga.
“Saat ini kami masih fokus mendoakan almarhum ayahanda PB XIII dan menjalani masa 40 harinya,” jawabnya, menolak menanggapi isu internal lebih jauh.
Sikap ini dinilai sebagai upaya menjaga keteduhan di tengah gejolak keluarga keraton, dengan memprioritaskan penghormatan terhadap mendiang ayahanda, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.
Perhatian publik semakin terarah pada perbedaan gestur antara Raja dan adiknya saat menuju Masjid Agung.
Berdasarkan pantauan di lapangan, PB XIV Hangabehi memilih berjalan kaki dari Keraton Surakarta menuju Masjid Agung, dan kembali berjalan kaki usai Salat Jumat. Gestur ini memancarkan kesederhanaan dan kedekatan dengan tradisi Keraton. Sementara, sang adik datang ke Masjid menggunakan mobil Pajero putih berpelat nomor AD 26.
