Dorong Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri, Pemprov Dorong Pendidikan Vokasi berInovasi

Kusumawati - Kamis, 06 November 2025 20:26 WIB
Festival Panen Raya Berdikari Jawa Tengah Tahun 2025 di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Kamis (6/11/2025). (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) secara resmi mengajak dunia pendidikan vokasi, mulai dari SMK hingga Perguruan Tinggi, untuk berkontribusi nyata dalam mewujudkan dua pilar strategis: menjadikan Jateng sebagai penumpu pangan dan industri. Kolaborasi ini ditekankan sebagai kebutuhan mendesak untuk menghadirkan inovasi teknologi terapan dan menyiapkan tenaga kerja yang kompeten.

Ajakan ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, yang mewakili Gubernur Ahmad Luthfi, dalam pembukaan Festival Panen Raya Berdikari Jawa Tengah Tahun 2025 di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Kamis (6/11/2025).

”Ini sesuai yang diinginkan Pak Gubernur Ahmad Luthfi, untuk kita kolaborasi bersama-sama dalam menangani problem di Jawa Tengah. Pak Gubernur juga sudah melakukan penandatanganan kerja sama dengan perguruan tinggi di Jawa Tengah, pun dengan dunia pendidikan vokasi,”

Menyeimbangkan Pangan dan Industri

Sekda mengakui bahwa menjadikan Jateng sebagai penumpu pangan sekaligus industri adalah tantangan yang tampak bertolak belakang. Namun, jika keduanya dapat berjalan seimbang dan beriringan, akan menciptakan potensi yang luar biasa bagi daerah.

Kegiatan yang bertajuk ‘Panggung Inovasi Tepat Guna dan Sinergi Multipihak untuk Masa Depan Berkelanjutan’ ini memamerkan berbagai karya teknologi terapan dari pendidikan vokasi, seperti:
* Alat pembuat pelet pakan ikan.
* Mesin pemantau pengembangan tanaman salak.
* Mesin pengolahan ikan.
* Purwarupa alat-alat untuk kebutuhan industri.

“Kami juga minta bantuan dari dunia pendidikan vokasi untuk bisa menyiapkan tenaga kerja yang kompetensinya sesuai dengan industri yang akan masuk di Jawa Tengah,” pinta Sumarno.

Vokasi Jawab Tantangan Kesejahteraan

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Saintek), Fauzan, yang turut hadir, menegaskan bahwa perguruan tinggi, terutama vokasi, memiliki tugas untuk memberikan kontribusi nyata terhadap kebutuhan masyarakat.

“Saya kira ini satu pola kerja sama yang ideal. Kehadiran perguruan tinggi terutama vokasi diharapkan dapat menjawab tantangan yang ada di Jawa Tengah. Tentu bidang teknologi dan inovasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Fauzan.

Ia mencontohkan mesin pembuatan pakan ikan (pelet) lele yang dibuat sederhana namun memiliki produktivitas tinggi dan kualitas pelet yang bagus, seperti daya yang lebih lama sehingga meminimalkan terbuang sia-sia.

Fauzan menambahkan, kementerian terus mendorong inovasi teknologi terapan dari vokasi, termasuk untuk mengatasi permasalahan sosial seperti pengangguran, kemiskinan, kesehatan, dan stunting.

Editor: Redaksi
Tags pendidikanVokasiBagikan

RELATED NEWS