Dari Puncak Lawu, PWI Surakarta Serukan Persatuan untuk Organisasi Wartawan

Kusumawati - Selasa, 22 Juli 2025 11:13 WIB
PWI Surakarta dan TVRI di puncak Hargodumilah Gunung Lawu (Soloaja)

KARANGANYAR (Soloaja.co) - Seruan persatuan untuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi wartawan tertua yang kini dilanda kemelut internal, berkumandang dari Puncak Gunung Lawu.

Sebuah tim pendaki dari PWI Surakarta bersama Tim Pendaki TVRI, dalam kegiatan bertajuk "Pendakian Lawu Ceria 2025", menyuarakan pesan damai dan bersatu dari ketinggian sekitar 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) Puncak Hargo Dumilah.

Tim pendaki yang berjumlah 23 orang ini memulai perjalanan dari Gerbang Cemoro Sewu, salah satu gerbang pendakian di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dikoordinir oleh Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul, mereka menyusuri dari Pos 1 hingga Pos 5 dan mencapai Puncak Hargo Dumilah. Pendakian ini juga diikuti oleh tim dari TVRI Jawa Tengah dan TVRI Jawa Timur, termasuk Ketua Dewan Pengawas TVRI, Agus Sudibyo.

Sementara itu, Kepala Stasiun TVRI Jawa Tengah, Jati Setyo Wahyu, dan Kepala TVRI Jawa Timur, Asep Suhendar, melepas para pendaki dari Pos Pemberangkatan Cemoro Sewu.

Di Puncak Hargo Dumilah, tim pendaki membentangkan spanduk bertuliskan "Salam Damai dari Puncak Lawu. Merindu PWI Menyatu. Bersatu Kita Utuh, Bercerai Kita Runtuh", sebagai bentuk seruan perdamaian dan persatuan.

Anas Syahirul menyampaikan bahwa pendakian ini bukan sekadar sarana olahraga, tantangan, atau menikmati indahnya alam pegunungan. Lebih dari itu, pendakian ini digunakan sebagai sarana untuk menyerukan pesan damai dan persatuan bagi PWI.

"Di puncak Lawu kami juga berdoa kepada Tuhan YME agar PWI bersatu dan berjaya kembali. Kami menyerukan pesan damai dan persatuan dari puncak Lawu untuk organisasi tercinta," kata Anas Syahirul, Senin (21/7/2025) pagi, usai turun dari Lawu.

Anas melanjutkan, pendakian yang berlangsung dari Sabtu hingga Minggu (19-20/7/2025) ini membawa harapan tulus agar pihak-pihak yang berseteru di tubuh PWI mengakhiri konflik.

Dualisme kepengurusan PWI Pusat telah menimbulkan dampak serius, terutama bagi anggota PWI di daerah dari Sabang sampai Merauke dalam menjalankan roda organisasi. Kegiatan unggulan seperti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pun terhenti, dan hubungan antar warga PWI juga terganggu.

"Dewan Pers melarang PWI sebagai lembaga uji UKW sampai PWI berdamai. Ini dampak yang paling dirasakan," ungkapnya. Anas menambahkan, dualisme ini bahkan memperburuk kepercayaan pihak-pihak yang selama bertahun-tahun bekerja sama, terutama PWI di daerah.

Dukungan untuk Kongres Persatuan
Anas berharap, upaya-upaya yang dilakukan sejumlah pihak untuk mengakhiri konflik ini bisa membuahkan hasil. PWI Surakarta, kata Anas, untuk kesekian kalinya menyuarakan pesan persatuan dan perdamaian di tubuh PWI.

Sebelumnya, seruan serupa juga disampaikan dalam pernyataan bersama dengan tokoh PWI Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang kemudian diikuti dengan mediasi dari salah seorang anggota Dewan Pers untuk menggelar kongres persatuan.

"Kita menghargai semua pihak yang telah mengupayakan agar PWI bersatu dan berjaya kembali. Baik oleh Wamen Kominfo, Pak Dahlan Dahi, Menkum, dan pihak-pihak lain terutama dari internal PWI sendiri. Maka hal itu harus didorong dan dirawat semangatnya. Dari Puncak Gunung Lawu ini adalah bagian untuk mendorong dan menjaga energi terwujudnya persatuan dan perdamaian di tubuh PWI," jelasnya.

Mantan Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, yang turut mendaki Lawu, mengapresiasi PWI Surakarta yang tak pernah surut mengampanyekan persatuan dan perdamaian di tubuh PWI.

"Salut untuk PWI Surakarta, terus memberi energi untuk terwujudnya perdamaian PWI. Dan kali ini dengan cara yang unik dan menarik. Seruan dari Puncak Lawu bukan seruan biasa. Butuh perjuangan untuk mendaki puncak. Apalagi peserta pendaki bukan anak-anak muda, rata-rata sudah berumur. Perjuangan sampai puncak untuk harapan persatuan itu sangat bermakna, semoga memberi energi," kata Agus, yang juga Ketua Dewan Pengawas TVRI ini.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS