Dari Lelang Surat Utang Negara, Pembiayaan Negara Capai Rp 506,74 triliun

Kusumawati - Rabu, 25 Agustus 2021 06:06 WIB
Ilustrasi Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) untuk membiayai APBN / Infografis: Deva Satria

JAKARTA (Soloaja.co) - Pemerintah mengumumkan dari hasil penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dengan cara penempatan langsung atau private placement, pemerintah berhasil menyerap dana Rp4,5 triliun.

Dengan penerbitan SUN ini, maka jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Agustus 2021 mencapai Rp506,74 triliun.

Sementara, dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara, pemerintah menyerap dana Rp9 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp52,46 triliun.

Seperti diungkapkan saat keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021, menyebutkan hasil lelang sukuk ini mendekati target indikatif Rp10 triliun.

Untuk seri PBS031, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,34125%.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 ini mencapai Rp13,99 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,32% dan tertinggi 4,53%.

Untuk seri PBS032, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,08971%.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 ini mencapai Rp7,55 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,07% dan tertinggi 5,24%.

Untuk seri PBS030, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,83%.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2028 ini mencapai Rp3,48 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,83% dan tertinggi 5,94%.

Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp3,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,45878%.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp14,17 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,43% dan tertinggi 6,6%.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,12957%.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp5,91 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,11% dan tertinggi 7,31%.

Pemerintah tidak memenangkan lelang dari SPNS12022022, meski penawaran masuk mencapai Rp7,35 triliun.

Dengan lelang tersebut, maka realisasi penerbitan sukuk negara periode Januari-Agustus 2021 telah mencapai Rp194,09 triliun.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Sukirno pada 25 Aug 2021

Editor: Redaksi
Bagikan

RELATED NEWS