Ciri-ciri Anda Sedang Wawancara dengan HRD dari Perusahaan Toksik

Redaksi Daerah - Jumat, 19 Januari 2024 14:59 WIB
Tanda-tanda Anda Sedang Interview dengan Perusahaan Toksik (Pexels / Edmond Dantès)

JAKARTA - Berhasil melewati berbagai proses rekrutmen hingga masuk ke tahap wawancara tentu adalah suatu pencapaian yang sangat baik.

Namun, terkadang dalam upaya Anda untuk berganti karier atau meninggalkan pekerjaan yang tidak disukai, Anda cenderung mengabaikan beberapa hal yang seharusnya diperhatikan selama proses wawancara. Hal tersebut juga berlaku jika Anda sering melakukan wawancara akhir-akhir ini dan belum mendapatkan pekerjaan.

Contohnya, mungkin dinamika perusahaan tampak kacau meski bayarannya sangat bagus, atau meski Anda menyukai gagasan tentang apa yang Anda lakukan, meski manajer perekrut masih belum begitu jelas mengenai tanggung jawab Anda sehari-hari.

Jika Anda mengalami hal tersebut, ada baiknya jika Anda mempertimbangkan lebih lanjut untuk mengambil tawaran pekerja di perusahaan itu. Oleh karena itu, simak beberapa tanda yang menunjukkan perusahaan toksik berikut ini.

Ciri-ciri Perusahaan Toksik

1. Pewawancara Menyebutkan Bonus atau Kenaikan Gaji

Sebuah perusahaan yang membayar gaji rendah biasanya akan menutupi kekurangan mereka dengan menyebutkan bonus atau kenaikan gaji berbasis kinerja. Hal itu mungkin juga menandakan bahwa mereka sebetulnya tidak akan bermurah hati dengan bonus atau kenaikan gaji tersebut.

Selain itu, sebuah perusahaan yang kesulitan memberikan upah yang kompetitif di lingkungan kerja yang padat sering kali merupakan perusahaan yang kekurangan dana operasional atau meremehkan kontribusi pekerjanya.

Selain itu, perekrut pada umumnya tidak akan mencantumkan komitmen formal dan angka-angka tersebut di atas kertas, sehingga seolah membebaskan mereka dari tanggung jawab membayar Anda sesuai dengan ketentuan.

2. Ulasan Karyawan Tidak Baik

Ide bagus untuk selalu memeriksa situs ulasan pekerjaan dan melihat apa yang dikatakan karyawan saat ini dan masa lalu mengenai perusahaan dan keseluruhan pengalaman bekerja di sana. Anda bisa mencoba mencari ulasan tersebut di Glassdoor, CareerBliss, atau Blind.

Pola skor ulasan yang rendah dan feedback negatif yang konsisten di situs-situs tersebut mungkin menunjukkan tanda-tanda lingkungan kerja yang beracun. Meskipun penting untuk mempertimbangkan kekhawatiran yang muncul begitu saja, karena pengalaman setiap individu dengan suatu perusahaan berbeda-beda, angka-angka pada umumnya tidak bisa berbohong.

3. Mereka Memberitahu Anda Betapa Beruntungnya Anda Menjadi Kandidat Calon Karyawan

Perekrut yang terlalu memuji perusahaan dan memberi tahu Anda mengenai betapa beruntungnya Anda bisa masuk ke tahap wawancara bersama mereka, mungkin secara tidak sengaja ‘mengirimkan pesan’ yang mengkhawatirkan, khususnya bahwa perusahaan tersebut menganggap mereka lebih menguntungkan Anda dengan mempertimbangkan lamaran kerja Anda.

Tidak hanya itu, perusahaan yang terlalu menghargai diri mereka lebih tinggi umumnya tidak menyediakan lingkungan kerja yang ramah dan menghargai karyawannya.

4. Perusahaan Tidak Menerima Waktu Cuti atau Hari Libur

Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center seperti yang dikutip dari Reader’s Digest, hanya sebanyak 48% pekerja di AS yang menggunakan seluruh hari libur mereka pada tahun tertentu.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih baik apakah calon pemberi kerja menghargai kesehatan mental dan kesejahteraan stafnya, seperti seberapa sering Anda berlibur, atau kapan terakhir kali Anda berlibur, dan sebagainya.

Ingatlah bahwa Anda tidak dapat memberikan upaya terbaik Anda sepanjang waktu jika Anda merasa tidak nyaman meluangkan waktu untuk bersantai di luar jam kerja atau tidak diberi pilihan untuk mengisi ulang tenaga saat berada di luar kantor.

5. Tidak Ada Pekerja Mid-Career

Saat Anda berada di kantor, perhatikan baik-baik sekeliling Anda. Jika Anda melakukan wawancara dengan perusahaan yang memiliki rekam jejak yang baik, namun sebagian besar karyawannya (selain staff senior) adalah karyawan baru atau muda, hal ini akan menjadi peringatan bagi Anda.

Hal ini karena kurangnya karyawan lama mungkin merupakan tanda tingginya pergantian karyawan, gaji rendah, atau kurangnya komitmen organisasi dan investasi terhadap pengembangan profesional. Hal ini juga bisa mengisyaratkan adanya tindakan ageisme.

Itu tadi beberapa tanda-tanda perusahaan toksik yang bisa Anda ketahui saat sedang interview dengan perekrut. Hati-hati!

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 19 Jan 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS