Cek ! Bagi Perokok Dewasa yang Sulit Berhenti Merokok, Ini Produk Tembakau Alternatif
JAKARTA (Soloaja.co) - Merokok menjadi sebuah kebiasaan yang membuat ketagihan. Bagi sebagian orang menganggap merokok pun ya nilai plus, seperti menambah konsentrasi, menenangkan diri hingga membuat percaya diri. Hingga hal itu banyak yang mengaku sulit untuk melepaskan atau berhenti merokok.
Kini ada sebuah produk tembakau alternatif yang bisa menjadi penghantar nikotin yang terlahir dari hasil inovasi dan kajian ilmiah. Produk ini dinilai dapat menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang merasa kesulitan untuk berhenti dari kebiasaannya. Namun, memang produk ini tidak bebas risiko sepenuhnya, sehingga pilihan yang terbaik adalah berhenti merokok total.
Kepala Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian dari Universitas Padjadjaran, Neily Zakiah, menjelaskan salah satu alasan sulitnya perokok untuk berhenti secara langsung karena ketergantungannya akan asupan nikotin.
- Danrem 074/Warastratama Pimpin Apel Gelar Pasukan Pam VVIP Wapres Buka APG 2022
- Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa HI Unisri Bangun Sanggar Belajar Desa Cepoko
“Perlu dilakukan upaya secara bertahap untuk berhenti dari kebiasaan merokok. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok, sehingga produk ini dapat dijadikan opsi untuk menghantarkan nikotin bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari rokok.” kata Neily.
“Terkadang, jika proses berhenti merokok tidak dilakukan secara bertahap, maka gejala withdrawal yang bisa membuat kurang nyaman secara fisik dan psikologis dapat terjadi, sehingga meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk kembali merokok atau yang disebut dengan relapse,” kata Nelly saat dihubungi.
Menurut Neily, saat ini ada sejumlah pilihan intervensi yang bisa dimanfaatkan perokok dewasa, seperti melakukan konseling dengan pihak kompeten semisal dokter, psikolog klinis, apoteker, dan lain-lain. Ada juga alternatif lain dengan menggunakan produk terapi pengganti nikotin atau nicotine replacement therapy (NRT) seperti tablet hisap, permen karet, dan semprotan hidung.
- Kapolres Sukoharjo Bicara Dukungan Polri dalam Pemulihan Ekonomi Bagi Para Pelaku UMKM
- Juara Liga Santri Korem 074/Warastratama, Ponpes Al Ikhsan Melaju ke Tingkat Kodam
“Konsep NRT adalah menyediakan nikotin dengan dosis rendah melalui produk-produk tersebut untuk melemahkan gejala withdrawal nikotin dari rokok secara bertahap,” jelasnya.
Selain NRT, saat ini berbagai pihak juga tengah mengevaluasi pemanfaatan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.
“Hasil studi systematic review kami yang terbaru menunjukkan bahwa berbagai produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki potensi untuk membantu upaya pengurangan pada perokok aktif dewasa dengan berbagai tingkat efektivitas dan risiko yang berbeda-beda pula,” kata Neily.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Neily meneruskan produk tembakau alternatif berpotensi untuk mengurangi gejala withdrawal pada perokok dewasa. Dari segi keamanan jangka pendek, produk-produk tersebut pada umumnya bisa ditoleransi tubuh dengan baik. Efek sampingnya pun minim bila dibandingkan dengan rokok.
- APTISI Komisariat II Surakarta Gelar International Conference 'University’s SDGs Activities'
- Perkuat Ekosistem Berkelanjutan, LPEI Bentuk Desa Devisa Kluster Udang
“Karena karakteristik produk-produk tersebut sangat bervariasi, informasi yang detail dan tepat juga harus disampaikan secara menyeluruh untuk mencegah misinformasi,” kata dia.
Kendati demikian, produk-produk tersebut tidak sepenuhnya bebas risiko kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan studi yang lebih mumpuni. Neily berharap agar pemerintah bisa turut serta pada upaya pengurangan bahaya tembakau.
Salah satunya adalah dengan menyediakan informasi yang komprehensif dan berimbang mengenai manfaat dari produk-produk tembakau alternatif yang pada akhirnya dapat menjadi basis peraturan yang tepat sasaran.
“Pemerintah juga perlu membuat regulasi yang sesuai dengan berbasis bukti penelitian sehingga upaya pengurangan bahaya merokok bisa tepat sasaran,” tutup Neily.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 29 Jul 2022