BPOM Gandeng Komisi IX DPR RI Sosialisasi Penggunaan Bahan Makanan untuk Pedagang Pasar Tradisional

Kusumawati - Jumat, 22 April 2022 21:38 WIB
Sosialisasi obat dan makanan sehat oleh BPOM dan anggota Komisi XI DPR RI Gus Nabil

SOLO (Soloaja.co) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jateng dengan menggandeng Komisi XI DPR-RI terus melakukan sosialisasi pengetahuan tentang bahan makanan yang sehat dan berbahaya. Terlebih menjelang hari raya peredaran makanan diperkirakan mengalami lonjakan yang tinggi.

"Banyak masyarakat yang abai tidak memperhatikan isi kandungan bahan makanan, karena bentuk dan warna yang menarik. Maka kita terus sosialisasikan hal ini pada masyarakat," ungkap Dra Novi Eko Rini, dari BBPOM Jateng, saat sosialisasi dengan pedagang pasar tradisional di Solo, Jumat 22 April 2022.

Kali ini sasaran sosialisasi adalah pedagang pasar tradisional di Solo, perwakilan dari pasar Gede, pasar Ledoksari, pasar Tanggul, pasar Rejosari, pasar Jebres dan pasar Legi.

"Kita edukasi pedagang untuk menjual makanan yang menggunakan bahan yang sehat, kita perlihatkan contoh makanan yang sehat dan berbahaya. Agar nantinya mereka juga hanya menjual atau menggunakan bahan yang baik," imbuh Novi, seraya menambahkan elama tahun 2022, BPOM melakukan sosialisasi di 93 titik.

Pedagang diedukasi untuk lebih waspada pada produk makanan baru yang ditawarkan sales, dengan cek klik, yakni cek kemasan, cek label, cek izin edar dan cek kadaluarsa.

"Juga bisa melakukan cek melalui aplikasi BPOM Mobile, masukkan nomor PIRT atau izin usahanya, kalau terdaftar akan muncul, tapi kalau tidak pedagang harus waspada," imbuh Novi.

Anggota Komisi XI DPR RI, Muchamad Nabil Haroen mendukung penuh sosialisasi makanan sehat tersebut hingga semakin banyak masyarakat yang sadar kesehatan.

"Kemarin kita sosialisasi pada konsumen kali ini kita ajak pedagang makanan pasar tradisional mendapat edukasi tentang makanan sehat," ungkap Gus Nabil.

Rencana Gus Nabil bersama BPOM juga akan melakukan sidak ke pasar tradisional untuk mengecek langsung apakah masih beredar di pasaran makanan dengan menggunakan bahan berbahaya.

Selama ini masih banyak dijumpai pedagang makanan yang menggunakan zat pewarna bukan makanan untuk membuat tampilan lebih menarik.

"Sayangnya banyak efek bahaya tidak diketahui langsung, namun efek jangka panjang, hal ini yang akan terus kita edukasi." Imbuhnya.

Pada kesempatan sosialisasi tersebut peserta pedagang pasar juga diberi contoh cara melakukan tes sederhana apakah makanan tersebut mengandung zat berbahaya atau tidak.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS