BKKBN Jateng Gandeng DPR-RI Sosialisasi Bahaya Stunting Bersama Warga Jebres

Kusumawati - Rabu, 24 Januari 2024 11:58 WIB
BKKBN Jateng bersama anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo sosialisasi bahaya stunting di Jebres Solo (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Jateng Bersama Mitra Kerja, kebut Sosialisasi "Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting" di Hotel Kusuma Kartikasari Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa 23 Jateng 2024.

Hadir narasumber anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, Suwarno dari Perwakilan BKKBN Jateng, dan Purwanti dari Dinas P3AKB Pemkot Solo.

Di hadapan ratusan peserta sosialisasi, Rahmad Handoyo selalu mengingatkan agar orang tua yang berusia 40 tahun ke atas, secara berkala memeriksakan kesehatannya di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.

"Cek kesehatan itu penting, pemerintah sudah menyediakan layanan kesehatan lengkap dan gratis," ucap Rahmad Handoyo, politisi asal Dapil V Jateng yaitu Sukoharjo, Solo, Boyolali, dan Klaten tersebut.

Dalam pencegahan stunting, pesan Rahmad, para orang tua harus waspada bila bobot baduta (bawah dua tahun) tidak naik satu kali saja, saat timbangan di Posyandu.

"Tidak naik satu kali saja, kita harus waspada, tidak boleh menyepelekan akan hal ini,'' ujar Rahmad.

Narasumber dari BKKBN Jateng, Suwarno, untuk mendapatkan bayi yang sehat, sebaiknya suami tidak merokok selama tiga bulan.

Mengapa? Karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan.

Untuk para calon pengantin itu, mengapa harus memeriksakan kesehatannya tiga bulan sebelum menikah, inilah fungsinya. Salah satunya biar kualitas sperma bagus.

"Bila sudah maksimal menjaga kesehatan, di antaranya berhenti merokok, nanti setelah menikah dan siap membuahi, hasilnya bagus," kata Suwarno.

Selain itu, juga harus ditunjang dengan makanan yang bergizi dan nutrisi seimbang untuk ibu hamilnya.

Narasumber dari Dinas P3AKB Pemkot Solo, Purwanti menambahkan, untuk para orang tua yang baru melahirkan, segera mengikuti program Keluarga Berencana.

Purwanti juga berpesan, agar para orangtua rajin berkunjung ke Posyandu, untuk menimbang bobot badutanya.

"Stunting bisa dicegah atau dikoreksi sebelum anak berusia dua tahun. Maksimalkan usia periode emas ini," pesannya kepada para peserta sosialisasi.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS