Batik Girilayu Tenar Sejak Masa Mangkunegara I, Pemkab Karanganyar dan BI Solo Dukung Jadi Desa Wisata

Kusumawati - Sabtu, 21 November 2020 20:48 WIB
Saat launching Girilayu Desa Wisata Batik, di Matesih Karanganyar undefined

KARANGANYAR (Soloaja.co) - Batik Girilayu, yang sudah eksis sejak jaman Mangkunegara I, kini kembali diangkat. Pemkab Karanganyar bersama Bank Indonesia (BI) mencanangkan dewa wisata batik Girilayu yang ada di desa Girilayu, Matesih, Karangnyar.

Tak hanya itu, BI dengan program CSR mendukung terbentuknya Girilayu sebagai desa wisata batik di Karanganyar. Bahkan sentra batik terbesar di Karanganyar.

"Desa Garilayu memiliki potensi batik, apalagi sebagian besar warganya adalah perajin batik. namun kerajinan batik Girilayu belum maksimal, masih perlu adanya dorongan dari sisi inovasi, kreativitas, dan marketing agar bisa lebih mensejahterakan masyarakat," jelas Camat Matesih Ardiansyah, Sabtu (21/11)

Untuk mendukung keberlangsungan usaha batik di wilayah tersebut, Bupati Karangnyar telah menetapkan Desa girilayu, Matesih, desa wisata batik Karanganyar.

"Launching sudah dilaksanakan kemarin. Potensi di desa Girilayu ini perlu dimaksimalkan, sebagai salah satu bentuk implementasi dari visi misi karanganyaar dalam rangka mewujudkan desa menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan 10.000 wirausahawan," paparnya.

Dikonfirmasi, Bupati Karanganyar Juliyatmono menyatakan pihaknya siap berikan dukungan penuh bagi pengembangan desa wisata batik Girilayu.

"Kita dukung Girilayu jadi desa wisaya, nanti kita akan buat SK Bupati untuk dijadikan brand bahwa Girilayu sebagai desa wisata Batik," kata Bupati.

Juliyatmono menambahkan sistem pasaran produk saat ini banyak dilakukan sevar digital. Sehingga para lelaku UMKM di Girilayu harus menyesuaikan diri dengan sistem baru tersebut.

"Harus mengikuti dengan perkembanga zaman agar batik Girilayu dikenal secara nasional hingga internasional,”imbuhnya.

Penyaluran CSR dan pendampingan bagi pelaku UMKM akan diberikan. Karena batik selain memiliki nilai seni dan budaya, batik juga memiliki potensi nilai ekonomi.

Sementar itu bantuan juga diberikan dari Bank Indonesia (BI) Solo untuk mendukung pengembangan usaha Batik Girilayu. Seperti bantuan pembuatan Showroom Batik, serta melibatkan batik girilayu dalam setiap event besar UMKM.

"Penyaluran program CSR bagi pelaku UMKM dan batik Girilayu, sebagai bentuk dukungan agar industri batik di Girilayu tetap eksis dan dikenal daerah lain," tandas Bambang Pramono Kepala Bank Indonesia Perwakilan Solo.

Sejarahnya Girilayu merupakan salah satu desa pembatik keraton yang berpusat di Keraton Mangkunegaran. Karena itulah hingga saat ini motif batik Girilayu dipengaruhi gaya membatik khas Mangkunegaran baik teknik, bahan, pewarnaan, sampai pada motif yang digunakan.

Bagikan

RELATED NEWS