SEMARANG (Soloaja.co) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik bagi ratusan warga yang terdampak banjir bandang di kawasan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Bantuan senilai lebih dari Rp95 juta disalurkan pada Minggu (9/11/2025), sehari setelah bencana terjadi.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur, mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Brebes sesaat setelah kejadian pada Sabtu sore (8/11/2025).

Luapan Sungai Akibat Hujan di Hulu Sirampog
Berdasarkan asesmen awal, banjir terjadi akibat hujan deras di wilayah hulu Sirampog yang menyebabkan luapan air sungai. Luapan tersebut kemudian melintas dan membanjiri kawasan perumahan serta jalan utama di Bumiayu, yang berada di wilayah hilir.

“Sementara dari komunikasi kami, belum ada laporan pengungsi. Banjir tergolong besar, namun informasi yang kami terima, air hanya melintas (banjir bandang),” tutur Imam Maskur.

Ratusan Paket Bantuan Disalurkan
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Pemprov Jateng segera mengirimkan bantuan logistik untuk meringankan beban warga terdampak. Bantuan yang disalurkan meliputi ratusan paket kebutuhan dasar:
* 200 paket makanan siap saji
* 200 paket lauk pauk siap saji
* 80 paket makanan anak
* 60 family kit
* 40 kasur
* 40 tenda gulung
* 200 paket kids ware
Selain itu, turut disalurkan bahan kebutuhan pokok lain seperti gula pasir, minyak goreng, mi instan, dan sarden kaleng.

Imam Maskur menambahkan, selain di Bumiayu, pihaknya juga melakukan asesmen di wilayah Sirampog yang dikenal rawan tanah gerak.
Pemprov Siaga, Warga Diimbau Waspada
Imam Maskur menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah komando Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi siap siaga untuk membantu warga yang mengalami kesulitan.

“Terkait bantuan, kami sudah siap jika ada warga yang membutuhkan. Kami memiliki stok paket bantuan dari Kemensos RI di gudang logistik. Stok beras juga sudah disiapkan,” ungkapnya.

Kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, Imam mengimbau agar tetap waspada, terutama di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi. Warga diminta segera melapor kepada petugas setempat jika terdapat tanda-tanda bencana.