Bangga, Andrei Angouw Walikota Konghuchu Pertama, Ini Pesan Sejumlah Tokoh Konghucu Indonesia
SOLO (Soloaja.co) - Sejumlah tokoh Konghucu Indonesia menyatakan kebanggaannya atas terpilihnya Andrei Angouw memenangkan kompetisi pemilihan walikota Manado.
Meskipun belum ditetapkan secara resmi oleh KPU namun Andrei merupakan Walikota Konghuchu pertama di Indonesia. Hal ini mendapat apresiasi dari banyak tokoh Konghuchu Indonesia.
Seperti diungkapkan Alim Sugiantoro, tokoh Konghuchu dari Klenteng Kwan sing Bio Tuban, Jawa Timur.
"Kami apresiasi sekali atas keberhasilan Andrei Angouw dalam Pilkada Manado. Tentu saya bangga dengan kondusifitas di Manado yang dewasa berpolitik dan menghormati keberagaman. Bahwa yang berkualitas lah yang menjadi pilihan sebagai pemimpin," ungkap Alim Sugiantoro dalam kesempatan berbincang di Solo, Sabtu (12/12).
Diakui Alim, kapasitas dan kualitas Andrei tidak diragukan lagi dalam berpolitik. Pasalnya ia cukup mumpuni dan berpengalaman menjadi anggota DPRD sejak 2009.
"Artinya masyarakat menentukan pilihan berdasarkan kualitas personal. Dan amanah ini harus dijaga benar. Kami yakin Andrei bisa memimpin Manado dengan baik," ungkap Alim.
Tokoh Konghucu lain yang menyampaikan apresiasinya adalah Kristan, dosen agama Konghucu UNJ sekaligus aktivis perdamaian lintas agama.
Seperti dilansir dari RMOL.ID, Kristan menyatakan kebanggaannya sebagai sesama 'daoqin' alias saudara seagama Khonghucu.
"Sebagai aktivis perdamaian dan lintas agama saya juga merasa begitu cinta Manado karena betul-betul Pancasilais dimana mereka betul-betul dewasa dalam berpolitik. Mereka tidak peduli seorang pemimpin berlatar belakang apapun selama mereka anggap baik, maka mereka akan memilihnya sebagai pemimpin mereka. Selamat untuk Manado yang begitu Indonesia secara integritas untuk pencapaian ini." Ungkap Kristan.
Kristan juga menyoroti tulisan Dahlan Iskan di sejumlah media online. Dengan judul Ujian Khonghucu, Dahlan Iskan menyatakan, 'Banyak pejabat yang mempermalukan agama dan partainya. Agama apa saja. Partai mana saja. Kecuali agama Khonghucu, karena baru kali ini orang Khonghucu mendapat ujian berat: menjadi pejabat publik'.
"Pendapat Abah Dahlan sangat tepat, bahkan tidak lama lagi sahabat saya yang seperti Semar; Jaya Suprana bukan tidak mungkin akan memberikan rekor MURI untuk Andrei."
Kristan sebagai Rohaniwan Khonghucu dan Ketua Umum Generasi Muda Khonghucu Indonesia (GEMAKU) juga menitipkan pesan agar Andrei membawa nama baik Khonghucu.
"Namun jika ko Andrei Angouw tidak amanah dan bahkan sebagai pejabat justru melakukan korupsi seperti hobi yang lagi trend dilakukan oleh banyak pejabat belakangan ini, maka GEMAKU akan terdepan menuntut ko Andrei untuk segera mempertanggung jawabkan sebaik-baiknya, jangan sampai seperti kata Dahlan dimana ko Andrei justru tidak lulus ujian dan malah mempermalukan Khonghucu." Ungkapnya.
Ditambahkan Kristan, orang Khonghucu selalu memegang prinsip "apa yang diri sendiri tiada inginkan jangan pernah diberikan kepada orang lain". Jadilah pemimpin yang seperti Bintang Utara, menjadi contoh teladan baik bagi bintang-bintang disekelilingnya.
Khonghucu Indonesia dimana doktrin ajaran Khonghucu sangat jelas. 'Dimana kita tinggal dan lahir disitulah kita wajib mengabdi. Kita tidak ada urusan dengan negara lain. Karena kita Khonghucu Indonesia dan Indonesia Khonghucu. Shanzai!'
"Terakhir ada lagi sedikit wejangan dari 'nabi' kita Kongzi, orang yang sudah memiliki kerbau maka tidak layak lagi meributkan seekor kambing, orang yang sudah memiliki kambing maka tidak layak lagi meributkan seekor ayam. Luruslah terus seperti Guan Gong memimpin Jingzou, adillah seperti Raja Yao dan Sun memimpin Tiong Goan. Jadilah politisi yang berkebajikan sehingga mampu mewujudkan masyarakat 'Kebersamaan Agung' yang menjadi cita-cita kaum Khonghucu; merawat janda, yatim, balu dan yang sebatangkara, memberikan pendidikan yang baik tanpa memberatkan, membimbing bukan menyeret. Semoga Langit dan Bumi senantiasa memberkahi ko Andrei Angouw dalam memimpin Manado." Tegas Kristan.