Awardee Beswan Djarum UNS Bagikan Tips Dapatkan Djarum Beasiswa Plus, Ini Caranya

Kusumawati - Rabu, 26 Mei 2021 12:00 WIB
Penerima beswan Djarum UNS berbagi tips (foto:soloaja.co) undefined

SOLO (Soloaja.co) - Beragam beasiswa ditawarkan oleh instansi maupun perusahaan kepada Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, salah satunya Djarum Beasiswa Plus. Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa yang sedang menempuh kuliah semester empat jenjang sarjana dan diploma 4. Dua mahasiswa penerima beasiswa tersebut, yaitu Dewa Putu Adhi Nugraha Anom dari Program Studi (Prodi) Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (FP) dan Dian Cita dari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), membeberkan tipsnya.

Dian menjelaskan bahwa Djarum Beasiswa Plus merupakan salah satu beasiswa yang memiliki fokus pada pengembangan skill mahasiswa.
“Perbedaan antara Djarum Beasiswa Plus dengan program beasiswa lain yaitu selain mendapatkan dana beasiswa selama satu tahun, Beswan Djarum (sebutan bagi penerima program Djarum Beasiswa Plus) juga mendapatkan berbagai macam pelatihan keterampilan lunak atau soft skills. Hal ini guna mempersiapkan para penerima beasiswa untuk menjadi calon pemimpin masa depan bangsa. Pelatihan ini meliputi nation building, character building, leadership development, competition challenges, serta international exposure,” jelas Dian, Rabu 26 Mei 2021.

Tidak hanya berhenti sampai di sini, melalui program Community Empowerment, Beswan Djarum juga diberikan kesempatan untuk menerapkan berbagai keterampilan lunak yang telah diperoleh dengan melibatkan diri secara langsung dalam memberikan jalan keluar pada suatu permasalahan sosial di lingkungan tempat mereka berada. Setiap mahasiswa hanya memiliki satu kali kesempatan mendaftar beasiswa ini karena hanya diperuntukan bagi mahasiswa yang duduk di semester empat.

Proses Seleksi
Tahapan seleksi yang dilakukan oleh Djarum Foundation yaitu seleksi berkas atau administrasi, tes tulis, dan wawancara. Dian kembali menjelaskan bahwa selama pandemi, seluruh rangkaian seleksi dilakukan secara daring dari rumah masing-masing pendaftar beasiswa.

“Dimulai dari tahapan berkas seleksi administrasi, jadi mahasiswa ingin mendaftar itu harus mengunjungi website dari jarum terus mengisi beberapa pertanyaan di situ. Setelah itu kemudian dicetak dan nanti dilengkapi dengan beberapa berkas lain seperti bebas beasiswa, kartu mahasiswa, transkrip nilai, dan bukti keaktifan organisasi. Setelah lengkap, berkasnya dikirim ke panitia pendaftaran,” imbuhnya.

Sistem seleksi beasiswa ini merupakan sistem gugur, jika pendaftar tidak lolos pada tahap administrasi maka tidak dapat mengikuti tahap berikutnya. Seleksi berkas atau administrasi pada tahap awal merupakan tahap untuk menyaring seluruh pendaftar yang memenuhi persyaratan guna melanjutkan pada proses berikutnya.

Kemudian, seluruh peserta yang lolos wajib mengikuti tes tulis dengan materi tes berupa Tes Potensi Akademik (TPA) dan psikotes. Tahap terakhir apabila lolos pada dua tahap tersebut adalah wawancara dengan pihak beasiswa. Namun, sebelum seleksi wawancara, seluruh pendaftar diharuskan membuat karya tulis yang berisi mengenai pengalaman pribadi yang akan digunakan sebagai salah satu bahan dalam wawancara.

Dian mengatakan bahwa Djarum Beasiswa Plus ini menjadi salah satu turning point dalam hidupnya. Ia dapat bertemu dengan banyak orang hebat baik dari UNS maupun perguruan tinggi lain. Selain itu, adanya jejaring antar penerima beasiswa membuatnya dapat bertukar pikiran, gagasan, dan ide dengan banyak orang. Tidak hanya dikumpulkan dalam wadah Beswan Surakarta, tetapi juga terdapat wadah besar yang menaungi puluhan penerima Beasiswa Djarum seluruh Indonesia.

“Kita bakal desain dalam suatu project sehingga kita bertemu dengan teman-teman dari berbagai universitas. Jadi, meskipun secara daring tetapi kita tetap ketemu temen-temen baru dari kampus lain. Saya rasa komunitasnya itu sangat kental jika dibandingkan dengan beberapa beasiswa lainnya,” imbuhnya.

Tips dan Trik

Sebagai penerima beasiswa, Dewa dan Dian juga memberikan tips dan trik berdasarkan pengalaman mereka mengikuti seleksi batch 36. Dewa menjelaskan bahwa dalam beasiswa ini, prestasi bukan menjadi poin utama karena cakupan beasiswa ini memang ada pada character building dan pengembangan soft skill. Oleh karena itu, Ia berpesan agar teman-teman yang tidak memiliki prestasi tidak minder karena syarat utama adalah aktif berorganisasi.

1.Cermati Persyaratan
Pada tahap awal, seluruh peserta harus benar-benar menyiapkan berkas persyaratan sesuai ketentuan dari panitia. Selain itu, tanggal pengiriman aplikasi secara daring maupun luring juga harus diperhatikan agar tidak telat saat mendaftar. Tahap ini merupakan salah satu vital yang menentukan lolos atau tidaknya pada seleksi awal.

2.Latihan Soal
Dian membagikan tips dalam tahap ini, salah satunya berlatih mengerjakan soal-soal TPA. Semakin sering latihan, maka semakin siap ketika mengerjakan soal. Terlebih, terdapat batasan waktu dalam proses pengerjaan. Soal-soal tersebut dapat diunduh atau dicari melalui mesin pencari seperti google karena mayoritas model soal TPA selalu sama setiap tahunnya. Selain sumber internet, Dian juga belajar melalui buku.

3.Jujur
Tips berikutnya yang disampaikan oleh Dewa dan Dian yaitu jujur. Dalam rangkaian proses seleksi, seluruh peserta dituntut untuk bersikap jujur. Terlebih, pada tahap wawancara, para pewawancara merupakan ahli yang sudah berkecimpung dalam Beasiswa Djarum. Tentu, pewawancara sudah hafal mengenai kandidat yang menjawab pertanyaan saat wawancara dengan jujur dan yang tidak.

4.Siapkan Perangkat dan Koneksi Internet
Pandemi Covid-19 membuat rangkaian seleksi dilakukan secara daring. Oleh karena itu diperlukan perangkat yang memadai dan koneksi internet yang bagus.
“Jadi kita harus menyediakan laptop karena tesnya itu cuma bisa diakses menggunakan laptop dan harus ada internet dengan koneksi. Selain itu, kandidat juga harus menyalakan kamera selama proses seleksi berlangsung,” jelas Dian.

Belajar dari pengalaman saat seleksi, Dian menyarankan untuk menyediakan koneksi internet cadangan jika sewaktu-waktu terdapat kendala jaringan. Pada tahun lalu, Dian sempat kehilangan koneksi internet yang terhubung dengan wifi di rumahnya. Namun, Ia langsung sigap dengan menyiapkan koneksi internet lain melalui thetering pada perangkat selulernya.

5.Manfaatkan Waktu Saat Wawancara
Dewa dan Dian kembali menambahkan agar dapat mengoptimalkan waktu saat tahap wawancara. Salah satunya dengan membuat pewawancara tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai jawaban-jawaban yang diberikan. Tidak lupa, sebelum wawancara dilakukan, Dian mencari tahu terlebih dahulu mengenai latar belakang pewancara agar tahu seperti apa pembawaan saat wawancara.

“Apakah interviewernya itu usianya masih 20-an atau mungkin usianya di atas 30 tahun, kemudian apakah pewawancaranya perempuan atau laki-laki. Ini penting karena bisa untuk membangun suasana di awal agar sampai akhir wawancara dapat berjalan dengan baik. Terus biasanya di sesi akhir akan ditanya apakah ada yang ingin ditanyakan atau tidak, ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menggali lebih dalam lagi agar pewancara semakin yakin bahwa kita layak untuk lolos,” jelasnya.

Sebelum mengakhiri wawancara, mereka berpesan kepada mahasiswa UNS yang hendak mendaftar Djarum Beasiswa Plus agar jangan takut mencoba.
“Kalau dari aku, coba aja selama ada kesempatan. Lebih baik gagal karena kita mencoba daripada kita gagal karena kita nggak mencoba. Manfaatkan waktu dengan optimal dan jangan lupa untuk berdoa,” pesan Dian.

Mengenai persyaratan dan tata cara pendaftaran Djarum Beasiswa Plus dapat diakses melalui laman djarumbeasiswaplus.org. Selain itu, Dewa dan Dian juga sangat terbuka apabila ada mahasiswa UNS yang ingin menanyakan lebih lanjut perihal beasiswa ini.
“Kalau ada yang ingin ditanyain lagi bisa tanya via direct message di Instagram @diancita dan @dewapnugraha,” pungkas Dewa.

Tags Beasiswa DjarumBagikan

RELATED NEWS