Aset Koperasi Bhakti Praja Jateng Tembus Rp126 Miliar

Kusumawati - Selasa, 23 Desember 2025 15:18 WIB
Rapat anggota KPRI Bakti Praja Pemprov Jateng (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) — Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bhakti Praja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatatkan pertumbuhan positif pada aset dan ekuitasnya di tahun 2025, di tengah dinamika tantangan ekonomi.

Hal ini terungkap dalam Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2026 di Gedung Merah Putih, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (23/12/2025).

Ketua KPRI Bhakti Praja, Sujarwanto Dwiatmoko, menyampaikan proyeksi kinerja keuangan yang menjanjikan. Aset Koperasi diproyeksikan mencapai Rp126.673.135.000 hingga Desember 2025, naik 0,08% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, kekayaan atau ekuitas Koperasi diproyeksikan tumbuh lebih tajam, mencapai Rp61.359.186.000, atau mengalami kenaikan sebesar 11,01% dari tahun 2024.
“Berdasarkan kinerja tahun buku 2024 yang telah diaudit mendapat opini wajar dalam segala hal yang material. Dinas Koperasi dan UKM sebagai pembina telah memberikan predikat sehat,” kata Sujarwanto.

Target SHU 2026 Naik Signifikan

Sujarwanto menjelaskan bahwa rasio keuangan Koperasi dinilai cukup baik, dengan likuiditas pada angka 166,3% dan solvabilitas 188,26%. Sisa Hasil Usaha (SHU) sebelum pajak tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp4,9 miliar.

Untuk tahun 2026, Koperasi KPRI Bhakti Praja memprediksi keuntungan akan tumbuh lebih tajam, didorong oleh pertumbuhan perekonomian daerah Jawa Tengah yang berada di atas rata-rata nasional dan kondisi inflasi yang terjaga dengan baik.

“Maka keuntungan (SHU) yang tadi Rp4,9 miliar, kita pastikan tahun depan akan tercapai pada Rp6,1 miliar atau akan naik 24,67%,” tegas Sujarwanto.

Saat ini, jumlah anggota Koperasi KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah mencapai 6.934 orang. Jumlah ini diproyeksikan akan terus bertambah seiring adanya rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan penetapan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Sekda: Koperasi Butuh Manajemen Mumpuni

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan bahwa koperasi merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan, namun menghadapi tantangan di era modern.

Menurut Sumarno, kunci untuk menjaga kemajuan koperasi adalah dengan memiliki kemampuan manajemen yang mumpuni dari para pengurus. Selain itu, setiap karyawan dan anggota koperasi harus memiliki rasa kepemilikan untuk membangun.

“Tentang manajemen, kami berharap semua anggota koperasi punya hak bersuara, menyampaikan pendapat, usulan, kritik untuk kemajuan ke depannya,” pungkas Sumarno.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS