Antusiasme Rider Nasional Meriahkan Pembukaan Master Downhill 2025 di Sukabumi

Redaksi Daerah - Rabu, 30 Juli 2025 11:42 WIB
Selebrasi Juara dan Antusiasme Tinggi Warnai Shredding Series Master Downhill di Sukabumi (redaksi)

SUKABUMI – Shredding Series Master Downhill sukses menutup kompetisi dua harinya di BCL Park, Sukabumi. Acara ini mempertemukan ratusan rider sepeda gunung dari seluruh Indonesia dan menjadi awal yang solid menuju gelaran MASTER DOWNHILL 2025. Tidak hanya menyuguhkan persaingan ketat di lintasan ekstrem, ajang ini juga merayakan tumbuhnya semangat kolaborasi dan solidaritas komunitas downhill MTB di Indonesia.

Ajang Shredding Series Master Downhill yang diselenggarakan mulai tanggal 26–27 Juli 2025, sukses menyedot ratusan rider amatir dan profesional untuk menjajal lintasan natural khas Sukabumi yang dikenal dengan jalur berbatu, turunan curam, dan tikungan teknikal yang menantang. Event ini juga menjadi ajang pembuka dari rangkaian MASTER DOWNHILL 2025, kompetisi berjenjang berskala nasional yang akan digelar sepanjang tahun depan.

Dari awal start hingga garis finish, penonton disuguhi pemandangan luar biasa—lompatan tinggi, manuver tajam, hingga aksi-aksi menegangkan yang bikin jantung ikut berpacu. Debu berterbangan, suara ban menghantam tanah, dan sorakan para pendukung menjadikan suasana makin membara dan berkesan.

Tak hanya sekadar adu skill dan nyali di lintasan menurun penuh tantangan, ajang ini juga menjadi simbol solidaritas komunitas MTB downhill dari berbagai penjuru Tanah Air. Sekaligus, ajang ini merupakan bagian dari rangkaian menuju Master Downhill 2025, kompetisi nasional berjenjang yang akan berlangsung sepanjang tahun.

Aldin Syamsudin, Race Director dan Founder Shredding Series menyatakan, “Kegiatan hari ini adalah final run dari event olahraga mountain bike di bidang downhill. Ada 11 kelas yang dilombakan, mulai dari Master A sampai Master F. Memang ini diperuntukkan buat penghobi MTB di Indonesia.” ujar Aldin.

Disampaikan Aldin, ajang ini terbuka untuk semua kalangan, terutama kalangan non-profesional yang tetap aktif menjaga ekosistem downhill. Meski begitu, beberapa mantan atlet nasional juga ikut meramaikan ajang ini. “Kegiatan ini memang ditujukan untuk master non-profesional, tapi beberapa rider yang dulunya berkiprah di dunia prestasi juga ikut. Intinya, kami ingin menjaga agar ekosistem MTB di Indonesia tetap hidup dan berkembang,” ungkap Aldin.

Para juara mendapatkan medali, sertifikat, dan hadiah menarik dari para sponsor, serta menjadi kandidat unggulan untuk klasemen awal MASTER DOWNHILL 2025.

Tercatat sekitar 300 peserta turun berlaga di seri kedua ini. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Aceh, Riau, hingga Kalimantan. Komunitas-komunitas MTB pun hadir meramaikan ajang ini.

“Antusiasme komunitas sangat luar biasa. Mereka datang jauh-jauh hanya untuk ikut dan meramaikan. Itu membuktikan bahwa olahraga ini punya tempat khusus di hati para penggemarnya,” kata Aldin.

Meski belum masuk dalam kalender resmi PB ISSI (Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia), Aldin menyebut bahwa event ini mendapat respons sangat positif dan punya nilai penting dalam menjaga performa atlet-atlet downhill veteran.

Shredding Together Series 2025 terdiri dari tiga seri, di mana seri pertama digelar di Arah Bike Park, lalu seri kedua di BCL Park Sukabumi, dan puncaknya akan berlangsung di Gunung Pinang, Cilegon, pada Oktober 2025.

“Rencananya seri ketiga akan digelar di Cilegon bulan Oktober. Itu sekaligus jadi seri final dari rangkaian ini dan pintu menuju Master Downhill 2025,” ungkap Aldin.

Event ini juga punya dampak positif secara ekonomi dan pariwisata. Banyak pelaku UMKM lokal ikut terdampak secara langsung seperti pengemudi pick-up shuttle, warung makan, dan toko sepeda.

“Kami ingin terus gabungkan olahraga downhill dengan potensi wisata lokal. Harapannya, industri mountain bike Indonesia tetap hidup, dan bisa jadi sumber penghidupan masyarakat sekitar,” kata Aldin.

Menjelang seri ketiga, panitia menargetkan jumlah peserta bisa meningkat dari sebelumnya. Tidak ada batasan hanya untuk peserta seri pertama atau kedua, siapa saja boleh mendaftar.

“Peserta baru tetap boleh ikut. Bahkan sangat diharapkan. Tapi kami juga berharap peserta dari seri sebelumnya tetap berpartisipasi,” ujarnya.

Kesuksesan acara ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk BNI 46, Berkah Cinta Sholawat, IMIPAS, FOX Suspension, Marin, Shimano, Lion Air Group, dan masih banyak lagi. Kehadiran mereka membuktikan bahwa sinergi komunitas, institusi, dan sponsor bisa menjadi pondasi kuat untuk olahraga nasional.

Downhill adalah cabang balap sepeda yang mengandalkan kecepatan dan teknik menuruni lintasan ekstrem, berbeda dari cross-country (XC) yang lebih datar. Jalur downhill biasanya penuh rintangan seperti batu besar, drop, dan obstacle yang menantang.

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS