Antisipasi Banjir, DLH Sukoharjo Siapkan Sumur Resapan dan 600 Lubang Biopori

Kusumawati - Sabtu, 25 Februari 2023 21:12 WIB
Bupati Sukoharjo dan Forkopimda saat meninjau banjir di Sukoharjo (soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo, akan membuat sumur resapan dan biopori, untuk meminimalisir banjir. Dalam waktu dekat sebanyak 600 lubang resapan biopori dibangun di sejumlah lokasi.

Kepala DLH Sukoharjo Agus Suprapto mengatakan sumur resapan tersebut tak hanya menjadi penampung air hujan ketika curah hujan tinggi. Tetapi juga digunakan sebagai cadangan resapan air yang bisa mencegah kekeringan ketika musim kemarau datang.

"Sumur resapan bisa digunakan sebagai wadah resapan air hujan dan itu juga bisa dimanfaatkan ketika musim kemarau. Jadi tidak ada wilayah yang mengalami kekeringan atau pun banjir," kata Agus, Jumat 24 Februari 2023.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu di wilayah Kecamatan Grogol, Bulu, Weru, dan juga Mojolaban direndam banjir. Ribuan warga harus mengungsi akibat kejadian itu bahkan sebagian akses jalan terputus karena telah dipenuhi banjir dan tak bisa dilalui.

Agus mengatakan pembuatan sumur resapan akan menyasar di Kecamatan Bulu dan Grogol. Tercatat ada empat buah sumur resapan yang akan dibuat. Sejumlah tiga buah sumur resapan akan dibangun di Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu. Sementara satu sumur resapan lain akan dibangun di Solobaru, Grogol.

Menurutnya daerah tersebut menjadi prioritas dibangunnya sumur resapan, lantaran pada akhir 2022 lalu wilayah itu cukup parah mengalami banjir. Selain itu Kecamatan Bulu menjadi titik awal pembuatan sumur resapan lantaran banjir lebih sering mengarah ke tempat-tempat pendidikan seperti sekolah. Sementara di sisi lain pembiayaan terkait sumur resapan harus melalui beberapa proses.

Sementara lubang resapan biopori akan dibuat di sejumlah lokasi. Setidaknya di masing-masing lokasi akan dibangun sejumlah 20-60 lubang biopori. Lubang tersebut berfungsi menahan air hujan masuk ke dalam tanah sehingga tidak langsung mengalir ke sungai.

“Supaya meningkatkan daya resapan air pada tanah. Berfungsi juga untuk memanen air hujan, agar tidak langsung ke sungai,” kata Agus.

Agus menambahkan, titik pembuatan lubang resapan biopori di antaranya di sekitar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sukoharjo, Kelompok Wanita Tani (KWT) Kumalasari Begajah, MIN Kertonatan, SDN Gumpang 1, SDN 1 Trangsan, SDN 3 Genengsari, serta SDN Pandeyan 2 Baki. Selain itu juga di bnagun di SDN Kemasan 1 dan 2 Polokarto, SMPN 2 Weru, SMPN 5 Sukoharjo, dan juga SMP Widya Wacana Kartasura.

Pembangunan lubang resapan biopori itu juga akan dibangun di sejumlah program kampung iklim (proklim). Seperti Proklim Bodeyan, Proklim Karangmojo, Proklim II Purbayan, serta Proklim Mekarsari di Desa Serut.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS