ALPTK-PTM Gelar Webinar Internasional, Tingkatkan Literasi Berbasis Digital
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (ALPTK-PTM) menyelenggarakan Webinar Internasional dengan tema "The 6th Progressive and Fun Education International Conference (The 6th Profunedu)". Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu 26 Juni 2021.
Konferensi Internasional tahun ini bertema, "Peran Peneliti Pendidikan dalam Menghadapi Tantangan Global di Masa Pandemi Covid-19." Dengan menghadirkan Narasumber dalam webinar ini berasal dari berbagai universitas dan beberapa negara, diantaranya Prof. Dr. Zulkardi dari Universitas Sriwijaya Indonesia, Dr. Sarah Prestridge dari Universitas Griffith Australia, Dr. Gamal Abdul Nasir dari Universitas Brunei Darussalam, dan Dr. Anam Sutopo dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Menurut WR I UMS, Prof Harun Joko Prayitno, materi pendidikan berbasis karakter untuk meningkatkan daya saing siswa di era persaingan global dan meninggkatkan literasi sains melalui pendidikan berbasis digital di masa pandemi Covid-19.
"Sebagai media bagi para peneliti dan praktisi di bidang pendidikan serta guru dan siswa untuk dapat menyebarluaskan hasil penelitiannya terkait pendidikan yang progresif dan menyenangkan."
Meningkatkan literasi melalui pendidikan berbasis digital, lanjutnya, menjadi kebutuhan dalam permasalahan pendidikan pada saat ini yang tidak dapat di ajarkan secara langsung kepada siswa.
Dengan bermodal literasi media, siswa dapat mengembangkan kemampuannya dan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dan menyenangkan meski dalam pandemi Covid-19.
Selaku ketua ALPTK-PTM yang membawahi 102 PTM seluruh Indonesia, Harun menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah desiminasi hasil-hasil penelitian yang terkait dengan spektrum pendidikan, desiminas inovasi dan pemikiran kritis terkait dengan kebijakan pendidikan, dan sebagai satu bentuk kritik rekomendasi pengembangan kebijakan pendidikan.
"Tidak hanya dalam aspek pendidikan, dalam aspek branding dan promoting nya adalah untuk menaikkan pamor peneliti, penulis, dan dosen-dosen pendidikan agar bisa publikasi dan sitasi pemikiran artikelnya dijurnal-jurnal reputasi index Scopus," ujarnya.