Meta Gunakan Pengenalan Wajah untuk Deteksi dan Hapus Iklan Penipuan
JAKARTA - Meta diketahui akan segera menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk membantu orang mengecek apakah wajah mereka digunakan dalam penipuan. Teknologi ini dihadirkan dengan tujuan untuk memerangi iklan palsu yang menggunakan foto selebriti atau tokoh terkenal untuk menarik perhatian dan menyebarkan konten menyesatkan.
Dengan menggunakan alat ini, pengguna dapat membandingkan foto seseorang dengan foto di akun Facebook dan Instagram mereka, memberikan pemilik asli kendali penuh atas akun mereka. Seperti yang dilansir dari The Independent, teknologi ini sedang diuji secara global, tetapi untuk sementara tidak akan diterapkan di Inggris atau Uni Eropa, karena Meta masih berdiskusi dengan pihak regulator terkait.
- Gara-gara Modus Ini Anak-anak di Bawah Umur 10 Tahun Mulai Terjerat Judi Online, Waspada!
- 6 Alasan Facebook Tetap Populer dalam Waktu yang Lama, Tidak Kalah dari TikTok!
- 9 Kebiasaan Akhir Pekan yang Dilakukan Orang Sukses di Dunia
Dalam sistem baru ini, jika teknologi Meta mendeteksi sebuah iklan yang diduga penipuan dan menggunakan wajah publik, mereka akan menggunakan fitur pengenalan wajah untuk mencocokkan wajah tersebut dengan foto profil di Facebook atau Instagram tokoh tersebut. Jika terkonfirmasi, Meta akan memblokir iklan tersebut dan segera menghapus data wajah yang digunakan untuk perbandingan tersebut.
Meta juga dikabarkan tengah menguji penggunaan pengenalan wajah dan video selfie sebagai cara bagi orang untuk memverifikasi identitas dan mengembalikan akses ke akun yang telah diretas.
- Mengupas Perbedaan KKN di Masa Orde Baru dan Reformasi
- Alat Rumah Tangga Zaman Now Manfaatkan Teknologi AI
- BJA Group Bersinergi dengan Pemprov Gorontalo untuk Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Monika Bickert, Wakil Presiden Kebijakan Konten Meta, mengatakan bahwa penipuan terus berkembang dan Meta terus berinovasi untuk mendeteksi dan menghentikan praktik ini. Meta juga memastikan bahwa data wajah akan dihapus segera setelah tidak lagi dibutuhkan.
Dengan adanya fitur baru pengenalan wajah untuk iklan di platform milik Meta, diharapkan kasus penipuan online tidak akan terjadi lagi.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 23 Okt 2024