Menteri P2MI Tinjau Balai Pelatihan Vokasi Surakarta, Dorong Peningkatan Kualitas Calon Pekerja Migran
SOLO (Soloaja.co) – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengungkapkan bahwa saat ini tersedia sekitar 1,7 juta lowongan pekerjaan di luar negeri. Hal ini disampaikannya saat melakukan peninjauan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Surakarta pada Senin, 14 April 2025.
Karding mendorong masyarakat untuk memanfaatkan peluang tersebut dan menekankan pentingnya penempatan pekerja migran yang terdidik dan terampil. "Kami mengusulkan paling tidak ada pihak yang secara khusus mengurusi pekerja migran, termasuk regulasi daerahnya. Kami dorong agar yang diberangkatkan adalah tenaga kerja yang memiliki keterampilan," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk memenuhi permintaan kerja luar negeri, pelatihan di tingkat desa harus dimaksimalkan. "Kalau setiap desa mengirim dua pekerja dari pelatihan, dari 372 desa bisa terkumpul 700-an pekerja. Jika dilakukan dalam empat angkatan, maka bisa mencapai 2.800 pekerja dalam setahun," jelasnya.
Menurut Karding, tenaga kerja Indonesia saat ini dibutuhkan di lebih dari 100 negara, termasuk Jepang, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Jerman, dan sejumlah negara Eropa lainnya.
Dalam kunjungannya, ia juga memastikan kesiapan fasilitas dan program pelatihan yang tersedia. “Saya mengecek langsung kesiapan Balai Pelatihan Vokasi di Solo. Permintaan kerja banyak, tinggal memastikan bahwa calon pekerja yang dikirim benar-benar terlatih,” ujarnya.
Karding menambahkan bahwa fasilitas pelatihan di Solo sudah menggunakan standar internasional dan memenuhi kualifikasi global. "Kami dorong agar balai pelatihan milik Kementerian Ketenagakerjaan terus berkolaborasi. Balai di Solo ini sudah mendukung, banyak peserta yang berminat bekerja di Jepang dan Korea. Perlu dibedakan kebutuhan antara kampus pendidikan dan balai pelatihan agar penyiapan tenaga kerja lebih tepat sasaran,” pungkasnya.
Dijelaskan Adi Nugroho, Kepala BPVP Surakarta, BPVP Solo ada 15 kejuruan, juga ada workshop pariwisata. Diantara pelatihan yang favorit adalah garmen dan las yang paling besar peminat dari soloraya dan DIY dan sebagian Jatim.
"Tahun ini BPVP juga ada kelas Jepang tersendiri, ada pelatihan khusus akan diberi pendampingan sampai berangkat ke Jepang. program ini kontrak khusus dengan chain growth co.ltd, program perdana ini ada 16 orang siap diberangkatkan," pungkas Adi.