Mahasiswa FMIPA UNS Raih Juara 2 Lomba Riset Sawit BPDPKS 2023
SOLO (Soloaja.co) - Tiga mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, menorehkan prestasi dengan meraih Juara 2 Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa. Mereka adalah Agung Lucky Pradita, Roshid Adi Nugroho, dan Al Buchori Nur Fajar.
Kompetisi yang berlangsung pada 1—2 Maret 2023 ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Dalam kompetisi tersebut, mereka mengusung riset berjudul ‘Komposit Poliuretan/Hidroksiapatit Berbasis Limbah Lignin Biomassa Sawit sebagai Biomaterial untuk Aplikasi Pengobatan dan Regenerasi Tulang’.
- Rektor UNS Prof Jamal Kukuhkan 5 Guru Besar Baru, UNS Total Miliki 259 Gubes
- Mentan SYL Sinergi Dengan APIP dan APH, Cegah Alih Fungsi Lahan
“Riset ini memanfaatkan limbah biomassa tandan kosong kelapa sawit untuk pengembangan material pengobatan dan regenerasi tulang. Selain itu, riset ini juga untuk mendukung dunia kesehatan dan material maju terbarukan,” kata Agung Lucky, salah satu anggota tim, Selasa 7 Maret 2023.
Terdapat beberapa tahap dalam kompetisi ini, yaitu tahap pengajuan proposal, penelitian, dan final. Pada tahap awal, sebanyak 30 proposal dari 351 proposal berhak mendapatkan dana riset untuk penelitian selama 8 bulan. Lalu, setelah dilakukan evaluasi dan monitoring serta pengumpulan laporan akhir, poster, dan video riset, ditetapkan 10 tim terbaik untuk melaju di tahap final. Saat diumumkan meraih juara 2, mereka mengaku sangat senang.
- Adhiwangsa Hotel Gelar 'Women On Wednesday', Peringati Hari Perempuan Internasional
- 14 Rumah Warga Tergerus Sungai, Bupati Sukoharjo Etik Suryani Ngamuk, BBWSBS Abaikan Abrasi Bengawan Solo
“Pastinya sangat bersyukur dan terharu karena berhasil memberikan yang terbaik untuk UNS dengan usaha dan semangat selama satu tahun, terhitung setelah mengajukan proposal lomba riset sawit ini,” ungkapnya.
Sebelum mengakhiri wawancara, Agung berharap agar riset di Indonesia semakin maju. Selain itu, untuk menciptakan teknologi dan lingkungan yang tetap sustainability juga dibutuhkan riset yang baik.
“Kemudian, dengan adanya riset juga dapat mendukung dan menciptakan sawit Indonesia menjadi tanaman yang memiliki nilai positif karena banyak manfaatnya dibandingkan dengan mitos negatif yang beredar di masyarakat,” pungkasnya.