Living Healthy is Living Happy, Dr Reisa : Jangan Remehkan Herpes

Kusumawati - Jumat, 15 November 2024 08:05 WIB
Seminar Living Healthy is Living Happy bersama dr Reisa dan dr Prasetyadi (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) - Penyakit kulit herpes sudah dikenal luas oleh masyarakat, dalam bahasa medis juga dikenal dengan Herpes Zoster atau cacar api. Karena sudah dikenal masyarakat dan mungkin mampir semua orang pernah merasakan terpapar virus ini, apalagi dengan pengobatan yang mudah, dianggap sakit yang biasa saja.

Namun ternyata virus ini tidak boleh disepelekan begitu saja, Cacar Api dan komplikasinya telah terbukti berdampak buruk pada kualitas hidup dan kehidupan sehari-hari.

Selain nyeri, panas dan gatal, kulit yang terpapar melepuh, berair dan membuat penampilan terganggu, kalau sembuh pun ada bekas luka.

Influencer kesehatan dr. Reisa Broto Asmoro, mengatakan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan juga vaksin menjadi langkah untuk terhindar dari virus herpes.

“Bagaimana pun juga vaksin itu upaya kita untuk mencegah supaya penyakitnya tidak muncul atau kalau pun muncul sangat ringan. Jadi gejala penyakit yang timbul itu gak menyakitkan dan tidak membahayakan dan mengurangi resiko kematian. Jadi memang ini penting sekali apa lagi terutama untuk orang-orang yang sudah pernah terkena cacar air,” ujar dr. Reisa, dalam seminar peningkatan kualitas hidup “Living Healthy is Living Happy”, yang digelar di The Sunan Hotel Solo, Kamis 14 November 2024.

Reisa menyampaikan masih banyak masyarakat yang belum paham dan mengira penyakit cacar itu hanya menyerang sekali seumur hidup.

“Jadi kita mohon bantuan untuk menyebar luaskan informasi bahwa ternyata penyakit ini tidak bisa diremehkan begitu saja. Bahkan bisa menjadi penyakit yang lebih berbahaya dan lebih menyakitkan, terutama bagi para lansia. Itulah sebabnya pentingnya vaksin ini supaya mereka yang belum tahu informasi ini segera melakukan perlindungan diri karena penyakit ini berbahaya. Dan ini upaya satu-satunya yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya kembali penyakit ini di masyarakat,” tegasnya.

Dalam seminar hasil kolaborasi Hapsari PR dan PT Glaxo Smith Kline (GSK) Indonesia, juga menghadirkan Dr. Prasetyadi Mawardi, dr. Sp.KK(K) dermatologist di RS Moewardi Solo. Secara detail menjelaskan bahwa cacar Api menyebabkan ruam melepuh yang sangat menyakitkan, ruam dapat mengering dalam waktu 10-15 hari dan hilang dalam waktu 2 sampai 4 minggu.

“Ruam Cacar Api umumnya muncul di satu sisi tubuh atau wajah. Sebelum ruam muncul, pasien akan merasakan nyeri, gatal, kesemutan atau mati rasa di area ruam akan bermunculan.” Kata dr Prasetyadi.

Beberapa pasien, terutama pasien yang berusia lebih tua, kehilangan kemandirian mereka dan membutuhkan bantuan dari keluarga atau pengasuh. Aktivitas pasien yang paling terpengaruh adalah tidur dan aktivitas sosial.

“Beberapa pasien Cacar Api yang pernah saya temukan memiliki ciri-ciri seperti ruam menjalar yang memerah dan berisikan carian, biasanya pasien-pasien ini mengeluh kepada saya kalau ruam itu gatal atau nyeri sekali. Beberapa pasien yang saya temui datang pada saat yang sudah terlambat sehingga pengobatan menjadi kurang efektif, khususnya untuk mengurangi nyeri,” tutur Dr. Prasetyadi.

Dr. Prasetyadi menyebut risiko Herpes Zoster meningkat dengan usia karena Penurunan Kekebalan Terkait Usia (ARDI), peningkatan dimulai sejak usia 50 tahun.

“Vaksin Herpes Zoster ini bisa dilakukan untuk usia 18 tahun ke atas meski prioritas utama usia 50 tahun ke atas. Karena makin tambah usia, kondisi tubuh makin menurun,” papar Dokter Pras.

Selain itu, kelompok yang berisiko terkena Herpes Zoster juga termasuk pada orang dewasa dengan kondisi medis yang membuat sistem kekebalan tubuh mereka tidak bekerja dengan baik. Seperti leukemia, limfoma dan penyakit human immunodeficiency virus (HIV), dan individu yang menerima obat imunosupresif seperti steroid. Pasien HIV/AIDS berisiko 3,2 kali lipat untuk terkena Herpes Zoster.

Sementara itu Presiden Direktur GSK Indonesia Manishkumar Munot menambahkan, GSK Indonesia selalu produsen obat dan vaksin menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan akses masyarakat terhadap obat-obatan dan vaksin yang inovatif.

“Kami yakin terhadap produk vaksin dari GSK ini akan membantu setiap individu untuk mencegah cacar api. Tetapi sebelum vaksinasi, mereka harus konsultasi terlebih dahulu kepada dokter,” pungkas Manishkumar.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS