Keren !! Karya Mahasiswa Kriya Tekstil FSRD UNS Merajai International Fashion Day ISI Yogyakarta

Kusumawati - Senin, 26 Desember 2022 07:40 WIB
karya mahasiswa FSRD UNS yang berjaya di Upcycle Fashion Competition. ISI Yogyakarta (humas UNS)

SOLO (Soloaja.co) - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berjaya dalam ajang Upcycle Fashion Competition.

Yakni berhasil memborong tiga gelar juara, yaitu juara 2 materials innovation yang diraih oleh Derrick Ananditya, juara 3 materials innovation yang diperoleh Anggie Kurnia Rahma, dan juara 3 best fashion atas nama Kharisma Widya Kartika.

Kompetisi bertajuk International Fashion Day #2 Upcycle Fashion Competition: The Rise of Postpandemic Fashion Style Competition ini diselenggarakan oleh Prodi Desain Mode Kriya Batik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Dalam kompetisi ini, seluruh peserta diwajibkan membuat busana yang di fashion show kan pada 22 November 2022 di Gedung Sasana Ajiyasa ISI Yogyakarta.

Anggie Kurnia Rahma atau yang kerap disapa Enjik menjelaskan bahwa pada tahap awal, sebanyak 95 peserta mengirimkan ilustrasi desain dan deskripsi sesuai ketentuan secara daring. Kemudian, dilakukan seleksi 20 desain terbaik untuk diwujudkan dalam bentuk busana jadi.

“Sebanyak 20 desainer ini diberi waktu produksi busana dan mengirimkan video presentasi secara daring. Setelah itu, baru pengiriman karya bagi luar kota dan acara puncaknya berupa fashion show busana yang sudah jadi sekaligus pengumuman pemenang,” jelasnya, Senin 26 Desember 2022.

Enjik mengusung konsep busana Ame Libre yang berasal dari bahasa Prancis,, yaitu jiwa yang bebas. Ide busana ini dilatarbelakangi karena keresahan terhadap kesehatan mental yang banyak terjadi di sekitar, terutama mahasiswa.

“Dari hal tersebut, saya ingin menggabungkannya dengan wastra nusantara. Proses desainnya sekitar tiga hari, sementara pembuatan karya sekitar seminggu. Saya menjahit sendiri hasil rancangan tersebut di rumah, mulai dari pewarnaan kain hingga menjahit,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa salah satu proses yang rumit saat menjahit potongan kain kecil dijahit menjadi satu. Hal tersebut karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dijadikan kain lembaran baru. Enjik berharap agar dapat terus berprestasi dan menuangkan ide-ide kreatif melalui fashion dan seni.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS