KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 24 Ribu Ton Barang Selama Februari 2025
SOLO (Soloaja.co) - Mendukung layanan transportasi dan angkutan barang yang efisien dan ramah lingkungan, KAI Daop 6 Yogyakarta mencatatkan kinerja positif telah mengangkut 24.290 ton barang selama periode Februari 2025. Jumlah ini meningkat 27% dibandingkan periode yang sama tahun tahun lalu yang mana KAI Daop 6 mengangkut sebanyak 19.113 ton barang.
"Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan dan dukungan terhadap distribusi logistik menggunakan kereta api yang efisien dan ramah lingkungan di berbagai sektor," kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih, 10 Maret 2025.
Feni mengatakan bahwa volume terbesar angkutan barang Daop 6 pada Februari 2025 dicapai oleh angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 22.781 ton. Kemudian disusul oleh angkutan Parcel dengan volume sebesar 1.201 ton dan Barang Hantaran Panjang (BHP) sebesar 308 ton.
Ia juga menjelaskan, moda kereta api yang digunakan sebagai pengangkut barang juga membantu sektor industri. Kereta api barang memfasilitasi perdagangan antarwilayah dengan sistem distribusi yang andal. Hal ini juga didukung terus dilakukannya peningkatan keandalan sarana, peasarana, operasional, dan berbagai fasilitas pendukung angkutan KA barang.
Sementara dari sisi ketepatan waktu atau on time performance (OTP), performa operasional angkutan barang juga mencatatkan prosentase yang sangat baik. Pada Februari 2025, On Time Performance (OTP) keberangkatan mencapai 100 persen dan kedatangan mencapai 90,83 persen. KAI Daop 6 sendiri telah meningkatkan keandalan prasarana kereta api guna mendukung pencapaian OTP yang lebih baik.
"Untuk meningkatkan keandalan prasarana, KAI Daop 6 telah mengganti bantalan rel dari kayu ke sintetis guna meningkatkan keamanan dan keselamatan operasional kereta api," ucap Feni.
Feni menegaskan dengan berbagai inisiatif tersebut, KAI Daop 6 terus berkomitmen dalam mendukung sistem logistik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Transportasi barang menggunakan kereta api memberikan banyak manfaat, seperti efisiensi biaya logistik, pengurangan kemacetan di jalan raya, serta menekan polusi dan kerusakan jalan. Langkah ini juga merupakan bagian dari kontribusi KAI dalam meningkatkan daya saing ekonomi nasional dengan mengedepankan keselamatan dan keberlanjutan," pungkasnya.