HUT Korpri ke-54, Sekda Jateng Ingatkan ASN: Kalian Pelayan, Bukan Tuan!
SEMARANG (Soloaja.co) – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya untuk melakukan refleksi diri pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-54. Refleksi ini ditekankan pada tugas pokok dan paradigma ASN sebagai pelayan masyarakat.
Ajakan ini disampaikan Sumarno saat membuka Seminar Ilmiah Peringatan HUT ke-54 Korpri Tahun 2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Seminar ini mengusung tema "ASN Berakhlak, Birokrasi Berkeadaban Menguatkan Budaya Integritas di Era Keterbukaan."
Revolusi Mental: ASN Bukan Tuan
Sumarno mengajak para ASN untuk meluruskan paradigma yang masih melekat di tengah masyarakat, di mana pejabat publik seringkali merasa memiliki derajat lebih tinggi daripada masyarakat yang dilayaninya.
“Saya sering menyampaikan, revolusi mental ASN yang pertama itu mengingat kembali di mana posisinya. Bahwa posisi ASN itu pelayan bukan tuan,” tegas Sumarno.
Ia mengingatkan, menjadi seorang ASN adalah pilihan pribadi yang didapatkan melalui kompetisi. Abdi negara mengemban tugas untuk menyejahterakan masyarakat.
Syukuri Amanah dan Jauhi Kompensasi Tidak Sah
Sekda menekankan bahwa ASN bukanlah relawan, melainkan mendapat kompensasi berupa gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya dari uang rakyat (pajak). Oleh karena itu, produktivitas pekerjaan ASN haruslah sesuai dengan apa yang didapatkan.
“Gaji dan tunjangan itu bukan karena kita pegang SK (Surat Keputusan). Tolong itu diingat. Jadi tentu saja panjenengan semua dengan senang hati dan sukarela telah mendaftarkan diri menjadi pelayan. Tolong itu diingat,” ucapnya.
Menurut Sumarno, cara mensyukuri keinginan yang dicapai tersebut adalah dengan menjalankan tugas, tanggung jawab, dan amanah yang telah diberikan.
Selain itu, terkait penanaman integritas, Sumarno meminta ASN agar tidak mencari-cari kompensasi yang bukan menjadi hak, di luar gaji dan tunjangan yang sudah ditetapkan.
Terbuka Terhadap Kritik
Di era keterbukaan informasi, ASN juga diimbau agar tidak bersikap anti kritik, anti masukan, atau anti koreksi. Justru sebaliknya, kritik harus dipandang sebagai masukan positif untuk memperbaiki pelayanan yang dirasa kurang.
“Supaya kita bisa menjalankan amanah dan tanggung jawab yang memang harus kita lakukan,” pungkas Sumarno.
Kegiatan ini diikuti oleh para sekretaris daerah di kabupaten/kota dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Jawa Tengah, baik secara daring maupun luring.
