Harmonisasi Toleransi, Santri Ponpes Darul Amanah Bantu Urai Kemacetan Liburan

Kusumawati - Selasa, 24 Desember 2024 16:43 WIB
Aksi Santri Ponpes Darul Amanah Bantu Urai Kemacetan Liburan Nataru (Soloaja.co)

KENDAL (Soloaja.co) - Bisa dipastikan setiap liburan akhir tahun identik dengan kemacetan lalu lintas di berbagai daerah di Indonesia. Kondisi ini dapat mengganggu kenyamanan masyarakat yang ingin menikmati momen pergantian tahun. Namun, pemandangan berbeda terlihat di sekitar Pondok Pesantren Darul Amanah, Kendal, Jawa Tengah.

Para santri pondok pesantren ini terlibat aktif membantu aparat setempat dalam mengatur lalu lintas. Dengan mengenakan sarung, baju koko, dan peci khas santri, mereka turun langsung ke jalan untuk memastikan arus lalu lintas di sekitar pondok tetap lancar selama liburan tahun baru.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, KH. Muhammad Fatwa, mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan tradisi tahunan yang dilakukan para santri sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

"Sengaja kami kerahkan santri kelas akhir untuk terjun ke masyarakat. Kami mendidik mereka agar mampu berbaur dan membantu masyarakat," ujar KH. Muhammad Fatwa dalam keterangannya kepada media di Kendal, Selasa 24 Desember 2024.

Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan membantu kelancaran lalu lintas, tetapi juga mengajarkan para santri untuk menghargai toleransi antarumat beragama.

"Aksi ini adalah wujud keharmonisan dan toleransi, khususnya kepada saudara-saudara kita yang merayakan liburan akhir tahun. Insyaallah kegiatan ini akan berlangsung hingga awal Januari 2025," tambahnya.

Salah satu santri yang terlibat, Andri, asal Jakarta, merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pembelajaran santri.

"Saya ikut membantu karena ini menjadi kewajiban bagi kami sebagai pengurus kelas akhir. Kegiatan ini sangat mendidik, agar ketika kami lulus nanti, kami sudah terbiasa berkontribusi di tengah masyarakat," kata Andri.

Aksi yang dilakukan oleh santri Ponpes Darul Amanah ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Kehadiran mereka dianggap membawa suasana berbeda, sekaligus menjadi contoh nyata nilai-nilai toleransi dan pengabdian.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS