Calon Pertanyakan Rekomendasi PDIP Solo Pada Tokoh Yang Tidak Daftar
SOLO (Soloaja.co) - Sejumlah bakal calon walikota dan Wakil walikota Solo yang mendaftar melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan kekecewaannya saat PDIP solo memberikan rekomendasi pada Bambang Gage mendampingi Teguh Prakosa sebagai wakil walikota dalam pilkada Solo.
Kekecewaan tersebut seperti disampaikan oleh Dr BRM Kusumo Putro, yang mendaftar sebagai wakil walikota.
"Saya kecewa karena kami ada 20 kandidat baik walikota maupun calon wakil walikota yang mendaftarkan diri. Kami ikuti aturan partai dengan banyak persyaratan, termasuk fit and proper tes dan sosialisasi. Tapi kenapa akhirnya memutuskan memberi rekomendasi pada orang yang tidak ikuti proses tersebut," ungkap Kusumo, Jumat 30 Agustus 2024.
- SD Muhammadiyah PK Solo Raih Penghargaan "The Most Reputable Islamic Primary School in Innovation and Quality Learning Program of The Year 2024"
- 1.180 Mahasiswa KKN Unisri Solo di Wonogiri Resmi Ditarik
Dikatakan Kusumo, ia akan legowo dan mendukung penuh calon yang direkomendasikan bila dipilih dari 20 pendaftar tersebut. Untuk walikota rekomendasi sudah diberikan pada Teguh Prakosa, namun untuk wakil walikota diberikan pada Bambang Nugroho. Meskipun juga memiliki KTA atau kader PDIP namun ia tidak ikut mendaftar dan mengikuti proses.
"Sebagai petarung, kami legowo saat tidak terpilih mendapat rekomendasi, dan siap mendukung calon terpilih," imbuh Kusumo.
Kusumo mengatakan tidak mengingkari bahwa tidak semua pendaftar mempunyai effort yang besar untuk berniat mencalonkan diri. Bergerak melakukan sosialisasi blusukan menyambangi kader.
- Paus Fransiskus Datang ke Indonesia: Ini Dia Fakta-Fakta Menariknya
- Gen Z, Yuk Kelola Keuanganmu dengan Bijak!
"Sebagai partai besar kami berharap menjalankan alur yang ditetapkan tidak mengingkari karena bisa menjadi blunder, yang dikawatirkan kepercayaan kader," imbuh Kusumo.
Kepada masyarakat kota Solo, Kusumo meminta maaf belum bisa memenuhi janjinya untuk mensejahterakan masyarakat Solo. Utamanya dalam hal pendidikan yang menjadi fokus perhatian Kusumo.
"Pada kesempatan ini kami mohon maaf pada masyarakat belum bisa memperjuangkan pendidikan gratis untuk SMA SMK, dan perguruan tinggi bagi masyarakat yang kurang mampu untuk mencerdaskan warga Solo," pungkas Kusumo.