SOLO (Soloaja.co) - Kerjasama bilateral antara negara Bangladesh dengan Indonesia sudah terjalin setengah abad lebih, kini akan diperkuat dengan penjajakan kerjasama perdagangan dengan pengusaha dari Kota Solo.

Peluang kerjasama tersebut muncul saat kunjungan Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Md Tarikul Islam bertemu dengan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta, di Ndalem Wuryaningratan, Solo, Jumat 8 Maret 2024.

• Royal Pringsewu, Sajikan Menu Khas di Gedong Peninggalan Mangkunegoro IV De Tjolomadoe
• Pertimbangan Penting Sebelum Mengajukan tentang Kartu Kredit

Duta besar Tarikul disambut dengan suasana akrab dan santai oleh Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Sephta Indrianto didampingi pengurus dengan membawa sejumlah produk usaha masing-masing.

Duta Besar Tarikul menyampaikan kesempatan luar biasa bisa mengunjungi Kota Solo. Ia mengagumi kota Solo yang bersih dan nyaman.

“Indonesia dengan Bangladesh memiliki kesempatan besar untuk bisa meningkatkan kerja sama. Dua negara ini memiliki area yang luas. Juga kita bisa lebih bisa bekerja sama khususnya untuk industri pangan, pertanian, farmasi dan IT,” kata Tarikul.

Pada kesempatan tersebut sejumlah produk kerajinan terutama batik dihadirkan dan diberikan sebagai suvenir untuk Duta Besar Tarikul.

• Autoshow BCA KCU Solo Baru 2024, Hadirkan 19 Brand Otomotif Ternama
• JALA Selenggarakan Shrimp Outlook 2024, Bantu Tingkatkan Performa Pelaku Industri Udang

“Kami menyambut baik kunjungan Duta Besar Bangladesh dan beliau mengapresiasi dengan Kota Solo. Sangat bersih dan nyaman. Ini menjadi modal awal ketertarikan Bangladesh untuk menjalin kerjasama dengan kita," Ferry.

Ferry mengatakan penjajakan kerja sama ini berlangsung menyenangkan. Banyak hal yang Kadin tawarkan ke Bangladesh.

“Seperti produk lokal kita harus memiliki nilai lebih kemudian bisa bermitra dengan negara lain. Tadi kami menyampaikan produk khas kita. Seperti furniture, batik, tekstil dan lainnya,” bebernya.

Ferry melihat investasi di Bangladesh cukup strategis. Karena biaya tenaga kerja yang masih murah dan lokasi untuk mendirikan perusahaan masih tersedia luas.