UNS
Sabtu, 26 Juni 2021 13:28 WIB
Penulis:Kusumawati
SOLO (Soloaja.co) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Upacara Wisuda luring dan daring periode III Tahun 2021, Sabtu 26 Juni 2021.
Yang spesial dan unik, sebanyak 13 perwakilan Wisudawan mengenakan busana adat dengan tema Indonesia Satu yang menggambarkan berbagai wilayah yang ada di Indonesia. Beberapa kostum yang diperagakan antara lain kostum Garuda, kostum nuansa Adat Aceh, Minangkabau, Lampung, Betawi, Jawa, Bali, Dayak, Toraja, Minahasa, NTT, dan Papua.
Dalam wisuda periode III ini, UNS meluluskan 907 wisudawan. Lulusan tersebut berasal dari Sekolah Pascasarjana sebanyak 19 wisudawan, Sekolah Vokasi 44 wisudawan, FIB 42 wisudawan, FISIP 70 wisudawan, FH 140 wisudawan, FEB 67 wisudawan, FK 64 wisudawan, FP 72 wisudawan. Kemudian, lulusan dari FT sebanyak 32 wisudawan, FKIP 255 wisudawan, FKOR 15 wisudawan, FMIPA 49 wisudawan, dan FSRD sebanyak 38 wisudawan.
“366 lulusan tersebut tersebar di Sekolah Pascasarjana sebanyak 8 wisudawan, FIB 16 wisudawan, FISIP 16 wisudawan, FH 13 wisudawan, FH 112 wisudawan, FEB 33 wisudawan, FK 2 wisudawan, FP 12 wisudawan, FT 7 wisudawan, FKIP 114 wisudawan, FKOR 6 wisudawan, FMIPA 11 wisudawan, FSRD 13 wisudawan, dan Sekolah Vokasi sebanyak 19 wisudawan,” sebut Prof. Ahmad Yunus.
Selain itu, Prof. Ahmad Yunus juga menyampaikan bahwa selain terdapat lulusan dengan predikat cumlaude, pada periode ini terdapat pula wisudawan dengan capaian yang luar biasa. Hal tersebut seperti lulusan tercepat Program Doktor yang diraih oleh Dr. Situ Asih dari Prodi S-3 Kajian Budaya dengan masa studi 2 tahun 9 bulan. Selain itu, terdapat pula lulusan termuda Program Magister yang diraih oleh Santi Oktavia dari Prodi S-2 Pendidikan bahasa Indonesia dengan usia 22 tahun 6 bulan saat dinyatakan lulus.
“Lulusan termuda Program Sarjana diraih oleh Salman Alfarisy dari Prodi Kedokteran dengan usia 20 tahun saat dinyatakan lulus. Lalu lulusan tercepat Program Diploma IV diraih oleh Diar Dwi Abrianto dari Prodi Demografi dan Pencatatan Sipil dengan lama studi 3 tahun 9 bulan,” terangnya.
Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho mengatakan bahwa mindset sanggup menghadapi kesulitan dan keluar dari zona nyaman harus terbangun sejak dini.
“Nampaknya, tantangan terbesar kita dalam menghadapi perubahan saat ini adalah kesanggupan menghadapi kesulitan dan keluar dari zona nyaman. Mindset tersebut yang harus kita bangun, terutama pada generasi muda agar mampu beradaptasi dan menjemput berbagai perubahan yang terjadi. Sejatinya, berbagai perubahan tata kehidupan baru yang terjadi di masa pandemi, adalah sebuah percepatan kondisi masa depan,” pesannya.
Ia menambahkan bahwa sebagai alumni UNS yang hebat, sudah sepantasnya para wisudawan memiliki kemampuan menaklukan kecemasan. Masa krisis akibat pandemi bukanlah sebuah alasan bagi anak muda terpuruk dan pasrah pada keadaan.
“Hal ini justru merupakan momentum menumbuhkan spirit kebangkitan untuk berani berubah menjadi lebih kreatif dan inovatif, dengan memaksimalkan peluang yang ada di depan mata kita,” pungkasnya.
Bagikan