Selasa, 21 Maret 2023 09:46 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) – Satu lagi konsep kuliner dan seni berpadu dalam sebuah warung makan khas resmi dibuka di Sukoharjo, yakni Warung dan Galeri LA Area, di Langenharjo, Grogol, Sukoharjo.
Mudiyono, seniman warga Langenharjo, menjadikan sebuah rumah galeri seni disulap menjadi rumah makan dengan perpaduan café dan wedangan.
“Kita membuat konsep ini karena hobi saya melukis, dan kebetulan ada ruang kosong untuk menempatkan lukisan-lukisan saya. Lalu agar suasana nyaman dan lebih hommy, pengunjung juga bisa menikmati makanan,” ucap Mudiyono, saat resmi membuka Warung dan Galery LA area, Senin 20 Maret 2023.
Mudiyono memberi tempat itu dengan sebutan Warung dan Galery LA area, LA diambil dari kata LAngenharjo yang merupakan nama kampung tempat tinggalnya, sekaligus Langenharjo merupakan tempat Petilasan bersejarah Keraton Surakarta. Jarak rumahnya dengan petilasan hanya beberapa meter saja.
Terlihat di warung tersebut dipajang puluhan lukisan karya Mudiyono, bergaya naturalis realis. “Lukisan ini juga dijual,” ujarnya.
Selain disuguhkan sejumlah lukisan, pengunjung juga bisa belajar tentang seni lukis, Ia sendiri yang akan memberikan ilmu tersebut. Bahkan juga disiapkan ruangan khusus untuk edukasi anak-anak.
Sementara itu, menu yang disajikan di Warung dan Galery LA ini yakni berupa makanan jawa, dengan harga mulai dari Rp6000 ribu. “Untuk menarik kalangan muda kita sediakan Mie Hot Plate dengan harga Rp7000 ribu,” imbuh Mudi.
Hadir saat launching Warung dan Galery LA Area, Wakil Bupati Sukoharjo, Agus Santosa, yang spontan memberikan apresiasi dengan keberanian konsep yang disajikan.
“Mas Mudi termasuk orang yang jenius, karena bisa memadukan berbagai aspek. Sehingga warung ini unik, dari segi kuliner mengangkat masakan jawa dipadukan dengan seni art dalam wujud lukisan-lukisan,” terang Wabup Agus.
Agus menilai, konsep tersebut memiliki nilai yang luar biasa, dimana terdapat proses edukasi. Sehingga Pemerintah Kabupaten Sukoharjo perlu mendukung konsep itu lantaran termasuk dari bagian kreativitas. “Ada tiga komponen, kuliner, seni dan edukasi,” kata Agus.
Agus pun berharap, ilmu tersebut dapat dikembangkan dan ditularkan ke lingkungannya. “Bisnis itu lakukan saja dulu, jangan banyak pertimbangan, saat niat sudah ada langsung wujudkan,” tandas Agus.
Bagikan