HMSP
Kamis, 12 Agustus 2021 11:50 WIB
Penulis:Redaksi
JAKARTA – Meski sejumlah aturan mulai dilonggarkan dalam masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun Pemerintah memastikan sejumlah sektor baik esensial, non esensial dan kritikal untuk terus menjalankan aturan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditekankan Pemerintah.
Situasi ini tidak kemudian menjadikan dunia usaha mati gaya. Tantangan ini justru menjadi peluang untuk bergerak dan berkreativitas, contohnya saja PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) perusahaan rokok yang memiliki puluhan ribu karyawan di Indonesia.
Untuk mengatasi kejenuhan dan meningkatkan produktivitas karyawannya, Sampoerna berinisiatif menghadirkan kelas inspiratif yang melibatkan karyawan dan keluarganya.
“Kami bersyukur program yang kami hadirkan dapat memberikan manfaat lebih untuk karyawan dan keluarganya. Kami yakin dengan program inspiratif ini juga dapat menstimulus semangat para karyawan, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan kami. Karena kami percaya bahwa kunci untuk terlepas dari kesulitan saat ini adalah dengan bergerak dan bangkit bersama,” jelas Direktur Sampoerna Elvira Lianita saat diwawancara wartawan di Jakarta, 12 Agustus 2021.
Adapun sejumlah program yang disiapkan oleh Sampoerna untuk karyawan diantaranya Employee Assistance Program yakni program yang memberi akses ke psikolog profesional untuk mendukung kesehatan mental karyawan dan keluarga.
Kedua, Parental Support Facilities yang merupakan program untuk memberikan dukungan aktivitas edukasional bagi anak-anak karyawan yang berusia 1-10 tahun. Ada pula Employee Leisure Activities yaitu program aktivitas virtual untuk karyawan seperti kelas memasak, yoga, zumba, dan lainnya. Program lainnya adalah I&D Talks yakni platform inklusif bagi karyawan untuk mendiskusikan isu wellbeing (kesejahteraan) dan mendapatkan solusi praktisnya.
Disampaikan oleh Elvira, keterlibatan keluarga dalam kegiatan karyawan menjadi penting karena dari sanalah karyawan memperoleh semangat dalam menjalankan aktivitas dan kewajiban dalam bekerja. “Harapannya, karyawan dapat terus berperan aktif dalam program yang disiapkan oleh perusahaan dan kelak dapat menginspirasi lingkungan sekitarnya,” kata Elvira.
Sampoerna juga memberikan berbagai dukungan untuk menjaga kesehatan karyawan antara lain dengan menyediakan paket vitamin atau suplemen sebagaimana direkomendasikan oleh para ahli medis dalam jumlah yang wajar untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Selain itu pemberian paket sanitasi standar seperti penggunaan hand sanitizer, tisu pembersih basah yang mengandung alkohol (alcohol wipes) dan/atau masker, akses ke fasilitas dan akomodasi yang didedikasikan khusus untuk keperluan isolasi mandiri, akses ke penyedia jasa konsultasi kesehatan jarak jauh (teleconsultation) atau perawatan rumah (homecare), dan sebagainya.
Protokol Kesehatan yang Lebih Ketat
Hingga kini, Sampoerna terus berkomitmen menerapkan protokol kesehatan, bahkan lebih ketat dari sebelumnya. Sampoerna membagi protokol kesehatan bagi karyawan dalam beberapa bagian. Pertama, sebelum berangkat kerja karyawan diwajibkan melakukan analisa risiko kesehatan mandiri. Pada bagian ini, perusahaan membagikan thermometer kepada karyawan untuk cek suhu tubuh secara mandiri dan hanya karyawan dengan risiko rendah-sedang yang dapat berangkat kerja.
Kedua, memasuki area pabrik. Karyawan akan dicek suhu tubuh menggunakan kamera thermal dengan batas suhu 37,3°C, melewati area penyemprotan cairan antiseptik, mencuci tangan, dan memakai masker yang diganti setiap empat jam. “Perusahaan juga menghimbau agar karyawan menjaga kebugaran tubuh dengan olah raga ringan atau berjemur minimal 30 menit setiap hari dan menyediakan vitamin/susu/makanan sehat,” terang Elvira.
Ketiga, selama di area pabrik. Perusahaan menerapkan jaga jarak minimal 1 meter, mewajibkan karyawan memakai masker ganda, dan area produksi di desain ulang menjadi sistem unit kecil dengan partisi yang ditempati tidak lebih dari 40 karyawan. Selain itu, penyemprotan disinfektan di lokasi produksi beserta fasilitas umum seperti kantin, toilet, musholla, loker, koperasi, mesin ATM, dan sebagainya setiap 2 jam.
Sampoerna juga menerapkan karantina produk minimal lima hari atau dua kali lipat dari ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian Penyakit Eropa (European CDC). Selain itu, perusahaan terus menggencarkan edukasi dan disiplin perilaku hidup bersih dan sehat, bukan hanya kepada karyawan tetapi juga pada jaringan ritel distribusi.
Elvira menambahkan, sejalan dengan penerapan protokol kesehatan, Sampoerna terus mempercepat upaya vaksinasi 65.000 orang karyawan langsung maupun tidak langsung. Sampai akhir Juli 2021, karyawan yang telah memperoleh vaksinasi dosis pertama mencapai lebih dari 42.000 orang. Mulai awal Agustus, bekerja sama dengan KADIN, melalui program vaksinasi Gotong Royong, Sampoerna akan secara bertahap kembali menggulirkan program vaksinasi berikutnya yang akan melibatkan 20.000 karyawan.
Membantu Kebutuhan Penanganan Covid-19
Selain perlindungan terhadap karyawan, Sampoerna juga senantiasa melakukan berbagai upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19 di masyarakat. Dalam upaya tersebut, Sampoerna terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan bantuan seperti alat kesehatan, alat pelindung diri, dan penyediaan fasilitas lainya. Sepanjang tahun 2020, perusahaan menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp79 miliar yang terus dilanjutkan dengan inisiatif lainnya pada 2021.
“Pandemi belum berakhir, dan kami menegaskan komitmen kami untuk terus mendukung pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19,” tutup Elvira.
Bagikan