jawa tengah
Sabtu, 29 Januari 2022 16:18 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Kodim 0726/Sukoharjo, Polres Sukoharjo, Kemenag Sukoharjo dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar kegiatan Wawasan Kebangsaan di Ponpes Daarul Hidayah Bulakrejo, Sukoharjo, Sabtu 29 Januari 2022.
Kegiatan yang diikuti 220 santri ini bertujuan untuk optimalisasi penguatan bagi para santri Nahdatul Ulama sebagai penunjang Program Deradikalisasi bersama Kodim 0726/Sukoharjo dan Polres Sukoharjo.
Dalam kesempatan tersebut Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, S.IP., M.I.Pol menyampaikan bahwasannya pada masa sekarang ini, dimana perkembangan situasi nasional, global dan internasional telah membawa dampak meningkatnya paham radikal di wilayah indonesia.
“Radikal yang berkembang saat ini berupa radikal kanan (Raka) dibalut keagamaan, radikal kiri (Raki) dibalut faham komunis dan radikal lainnya (Rala) yang bukan keduanya, diimplementasikan dalam bentuk gagasan, sparatisme, milisi premanisme serta terorisme. Hal tersebut tentu saja terus diantisipasi oleh seluruh instansi terkait terutama Satuan Komando Kewilayahan.” ungkap Dandim.
Menurut Dandim Kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan dan menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh komponen bangsa lainnya, dalam rangka terwujudnya saling pengertian dan pemahaman tentang peran, fungsi dan tugas masing-masing, bahkan diharapkan mampu mewujudkan suatu kemampuan komponen bangsa dalam ikut mengantisipasi dan mencegah terhadap munculnya atau masuknya paham radikalisme/sparatisme dalam perkembangan kondisi sosial yang pesat, sehingga sedini mungkin dapat menghindari munculnya berbagai permasalahan.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan ketahanan wilayah yang kuat dalam rangka tetap tegak dan utuhnya wilayah Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta sasaran yang diharapkan dapat terwujudnya kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya radikalisme/terorisme bagi segenap komponen bangsa.
Terbentuknya komponen bangsa yang memiliki kepribadian dan jiwa kebhinnekaan serta nasionalisme guna mendukung ketahanan wilayah yang kuat dalam rangka tetap tegak dan utuhnya NKRI, terwujudnya kerjasama antara TNI dan POLRI dengan segenap komponen bangsa dalam rangka mempertahankan Ideologi Pancasila melalui peningkatan pemahaman Wasbang Bela Negara, Pengetahuan Hukum dan Keagamaan demi menjaga keutuhan NKRI.
Sementara itu Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, S.I.K., M.PICT., M.Krim menyampaikan bahwa Negara Indonesia yang terdiri dari ribuan kepulauan, ribuan suku bangsa dengan kekayaan alam, mempunyai potensi yang besar maka mari kita saling berangkul untuk membangun dan mensejahterakan bangsa ini.
"Kita ketahui bersama, bahwa saat ini banyak sekali kegiatan yang intoleran terhadap agama, sehingga marilah kita bersatu untuk mencegah kegiatan yang mengarah ke dalam radikalisme," ungkap Kapolres.
Gus Ahmad Rifai, S.H Pimpinan Ponpes Daarul Hidayah Bulakrejo mengajak seluruh hadirin agar selalu menanamkan rasa kebangsaan yang tinggi, karena kemerdekaan bangsa Indonesia ini merupakan perjuangan nenek moyang kita, untuk itu kita jaga dan pertahanan jangan sampai ada kelompok kelompok intoleran, radikal yang mencoba berusaha menghancurkan bangsa ini dengan cara cara mereka.
“Kita dapat menyaksikan bersama bahwa kenyataan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat sekarang cenderung kurang memiliki semangat kebangsaan, misalnya suatu golongan begitu menghujat golongan yang lain, suatu kelompok saling menjelekan dan mencaci-maki kelompok lain yang pada gilirannya dapat menimbulkan bentrokan antar kelompok, bentrokan antar Suku, Agama, Ras.” pungkas Gus Ahmad.
Dalam kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Pengetahuan Hukum Guna Optimalisasi Penguatan Bagi Para Santri Nahdatul Ulama Sebagai Penunjang Program Deradikalisasi di Ponpes Daarul Hidayah dilanjutkan dengan pemberian materi Wasbang, penyuluhan hukum dan outbond.
Bagikan
jawa tengah
22 hari yang lalu