Ribuan Warga Soloraya Ikuti Sholat Idul Adha 1444 H di Edutorium UMS

Rabu, 28 Juni 2023 10:43 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG-20230628-WA0005.jpg
Sholat Idul Adha di halaman Edutorium UMS (Soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Ribuan warga Soloraya khusyuk mengikuti Sholat Idul Adha, 10 Dzulhijjah, 1444 H, di halaman Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS, Rabu 28 Juni 2023.

PIC Sholat Idul Adha, Hartono menyampaikan sholat Idul Adha ini sudah direncanakan dari awal, karena ini merupakan rangkaian dari Sholat Idul Fitri. 

"Jadi tim dan panitia sudah disiapkan, bantuan dari relawan dan pejuang masjid UMS. Alhamdulillah berjalan dengan baik, jamaah sangat antusias datang dari berbagai penjuru serta sekitar kampus. Ini terlihat dari membludaknya jamaah di halaman Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan," papar Hartono, anggota LPPIK UMS.

Dia berharap, dengan dilaksanakan Sholat Idul Adha di Edutorium UMS sekaligus sosialisasi keberadaan gedung Edutorium yang dapat digunakan untuk kegiatan masyarakat umum, terkait kegiatan ibadah maupun kegiatan lainnya.

"Semoga ini menjadi syiar kita di mana, UMS,  kampus Islami yang mampu melayani jamaahnya dengan baik dalam melaksanakan sholat Idul Adha di UMS," imbuhnya. 

Wakil Ketua IV Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr., Syamsul Hidayat, M.Ag., dalam khutbahnya mengajak jamaah untuk meneladani kisah Nabi Ibrahim AS yang diuji kecintaan kepada Allah dan kecintaannya pada keluarganya.

"Dari Nabi Ibrahim AS, kita belajar bahwa kecintaan kepada Allah SWT lebih besar, dari apapun. Dengan demikian, terdapat 4 pelajaran untuk mengembangkan kepemimpinan dalam berbangsa dan bernegara," terang Dekan FAI itu. 

Pelajaran pertama, yaitu dengan berhusnudzon kepada Allah. Banyak manusia yang sengsara bukan karena sedikitnya nikmat, tetapi karena sedikitnya husnudzon dengan Allah. Dalam hadist dikatakan bahwa Allah itu tergantung prasangka hambanya.

"Ke dua, mencari rezeki yang halal. Dari perjuangan Siti Hajar untuk mempertahankan hidup dari bukit Sofa ke bukit Marwah, dapat ditarik makna bahwa manusia harus bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam menjemput rezeki yang halal," tambahnya.

Ke tiga, berqurban untuk Allah SWT, bahwa pengobranan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail dalam berlomba-lomba mendapatkan cinta dan kasihnya Allah SWT.

"Terakhir, pelajaran yang dapat kita ambil adalah dalam mendidik keluarga. Nabi Ismail tidak menjadi pribadi yang sabar kalau tidak mendapatkan pengajaran dari Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. Seorang anak membutuhkan proses yang panjang, dan melibatkan peran orang tua yang besar," pungkasnya.